“Saya menjadi sangat kaya sehingga setiap keluarga yang pintunya saya ketuk dan meminta pengantin, mereka langsung memberi saya,” katanya.
Tapi semua tidak baik-baik saja di rumah besar Hasahya sekarang. Beberapa istrinya mulai pergi dua tahun lalu karena kegagalannya menyediakan kebutuhan pokok. Bumaru Hifunde, salah satu putra tertua Hasahya, mengatakan mantan istri ayahnya mulai pergi setelah dia bangkrut.
“Dia punya uang tapi empat tahun lalu, bisnis ternaknya ambruk dan perempuan mulai pergi satu per satu sampai tinggal enam orang,” katanya.
Sejauh ini, ada yang dikabarkan menikah di beberapadaerah di Busoga dan Bugisu. Salah satu mantan istri Hasahya, yang kini menikah di Dewan Kota Nabumali di Distrik Mbale, mengatakan dia meninggalkannya setelah melahirkan dua anak.
“Saya menikah dengan pria lain. Jika Anda bertanya tentang anak-anaknya, saya meninggalkan mereka untuknya. Saya tidak punya urusan dengan dia,” katanya sebelum menutup telepon.
Sanda Nabwire, putri tertua Hasahya yang lahir pada tahun 1973, mengatakan: “Ayah kami mencintai kami semua. Kami juga mencintainya karena dia adalah orang tua yang hebat. Terkadang saya memanggilnya saudara saya karena cinta dan perhatiannya. Kami sering bercanda.”
Sementara beberapa anak sulungnya sudah memberinya cucu, Hasahya mengatakan dia masih cukup energik untuk memiliki lebih banyak anak.
“Saya masih cukup kuat untuk menambah lebih banyak istri. Anak bungsu saya baru berusia sekitar enam tahun dari istri bungsu saya,” katanya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait