Segera setelah ledakan itu, sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Polandia mengidentifikasi senjata itu dibuat di Rusia.
Presiden Andrzej Duda lebih berhati-hati, mengatakan bahwa itu "kemungkinan besar" buatan Rusia, tetapi asal-usulnya masih diverifikasi.
Pada hari Rabu, dia mengubah pernyataan sama sekali, mengatakan bahwa roket itu kemungkinan merupakan bagian dari mekanisme pertahanan Ukraina.
Kiev sendiri meminta akses ke lokasi ledakan mematikan itu. "Ukraina meminta akses segera ke lokasi ledakan," kata sekretaris dewan keamanan dan pertahanan nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, di Twitter.
Dia menambahkan bahwa Ukraina memiliki bukti “jejak Rusia” dalam ledakan tersebut, tanpa memberikan rincian apapun. Danilov mengatakan Ukraina menginginkan studi bersama tentang insiden hari Selasa dengan mitranya dan untuk melihat informasi yang menjadi dasar kesimpulan sekutunya.
"Kiev sepenuhnya terbuka untuk studi komprehensif tentang situasi ini,” tulisnya di halaman Facebook resmi dewan keamanan dan pertahanan nasional Ukraina.
Danilov menyuarakan pernyataan Zelensky dalam menyalahkan "teror rudal" Rusia. Dia tidak memberikan perincian tentang bukti apa yang dia kutip ketika merujuk pada "jejak Rusia" di balik insiden itu.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait