Sebelumnya, Moskow telah berjanji untuk memberikan wilayah yang dicaplok Ukraina "perlindungan penuh," yang juga dapat melibatkan penggunaan senjata nuklirnya, karena dalih hukum akan membiarkan Putin dan Kremlin menggambarkan setiap upaya Ukraina untuk merebut kembali mereka sebagai serangan terhadap Rusia sendiri.
Ukraina telah berulang kali memperingatkan bahwa pencaplokan wilayah tambahan oleh Rusia akan menghancurkan peluang pembicaraan damai konflik selama tujuh bulan setelah Moskow meluncurkan invasi skala penuh ke negara itu pada akhir Februari.
Uni Eropa juga menyebut referendum itu tidak sah, sementara PBB bersikeras pada integritas teritorial Ukraina dalam batas-batas yang diakui sehubungan dengan hasil yang masuk.
Kantor berita milik negara Rusia, RIA, mengatakan penghitungan awal menunjukkan mayoritas mulai dari 96,97% di wilayah Kherson, berdasarkan 14% suara yang dihitung, hingga 98,19% di Zaporizhzhia, berdasarkan 18% dari penghitungan.
Mayoritas di Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk hanya di bawah 98%, dengan masing-masing 14% dan 13% suara dihitung.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait