"Kami telah menerima laporan tentang ancaman online dan petugas sedang melakukan penyelidikan," ujar seorang juru bicara kepolisian.
Salman Rushdie, penulis warga Inggris-Amerika Serikat (AS) kelahiran India ditikam pada Jumat di Negara Bagian New York saat dia bersiap memberikan kuliah.
Kemungkinan motif serangan itu adalah novelnya tahun 1988 yang berjudul “The Satanic Verses”, yang dikutuk beberapa Muslim karena diduga menghina Islam dan kitab sucinya, Alquran.
Pada tahun 1989, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa yang menyerukan kematian Rushdie.
Meski Iran secara resmi mencabut dekrit ini, satu yayasan keagamaan Iran masih memberikan hadiah USD3,3 juta untuk kepala penulis pada tahun 2012.
Tersangka penikaman adalah Hadi Matar, berumur 24 tahun, warga New Jersey. Menurut temuan awal, Matar “bersimpati terhadap ekstremisme Syiah dan Iran.”
Menurut keluarga Rushdie, penulis itu sekarang pulih dari luka-lukanya di rumah sakit dan telah melepas ventilator.
Rushdie dirawat karena luka-luka termasuk tiga luka tusuk di lehernya, empat luka tusuk di perutnya, dan luka di mata kanan dan dada. Akibatnya, sang novelis bisa kehilangan mata kanannya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait