Bahkan seperti dilaporkan Arab News, Saudi melalui Perusahaan Air Nasional pun merambah model penjualan zamzam secara online. Ini antara lain merespons kemajuan teknologi digital dan pencegahan infeksi virus di tengah pandemi Covid-19. Penjualan pengiriman (delivery) langsung ke rumah-rumah penduduk Saudi pun mulai dirintis.
Tak sekadar distribusi, Saudi pun menyadari kualitas zamzam harus tetap terjaga. Ikhtiar ini antara lain dilakukan dengan mendirikan Pusat Studi dan Penelitian Zamzam yang saat ini dikomandoi Shamer Showman. Dari lembaga ini, zamzam diharapkan dikelola secara berkelanjutan dengan memahami betul aspek lingkungan dan hidrogeologisnya. Dari lembaga ini pula, zamzam tak sekadar dipahami sebagai bentuk mukjizat dari Allah yang diliputi keajaiban atau misteri, namun juga bisa dirasionalisasi demi kemaslahatan seluruh makhluk.
Yang pasti, aliran zamzam hingga kini terus menerus mengalir. Atas kuasa Allah, air itu tak mampu dihalau oleh siapapun. Sama sulitnya ketika Siti Hajar yang sampai berucap zome-zome karena kaget di sela batu tandus di bawah kaki anaknya, Ismail, ada air yang tak henti keluar.
Air nan jernih itu terbukti mampu menghidupi jutaan orang di muka bumi ini selama ribuan tahun dengan tak mengenal ras, jenis kelamin, agama, budaya, dan segala batasannya. Keajaiban zamzam pun semakin tak terbantahkan.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait