JEDDAH, iNews.id - "Sumur zamzam itu ajaib, diminum jutaan orang selama ribuan tahun tapi anehnya tak pernah kering, bahkan sampai habis."
Kalimat bernada kekaguman itu tiba-tiba terlontar dari Ulil Abshar Abdalla, cendekiawan muslim ternama Indonesia di sela jamuan makan siang yang turut dihadiri KORAN SINDO di Jeddah, Arab Saudi, Kamis (21/7/2022) siang.
Ulil yang juga Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) ini bertambah heran, karena meski disedot tak henti 24 jam tiap harinya, lapisan tanah di sekitar sumur zamzam juga tak pernah dilaporkan patah, bergeser atau ambles. Bahkan kualitas zamzam sedikitpun tak pernah berkurang.
Air zamzam memang ajaib sekaligus menyimpan banyak misteri. Tak ayal, beberapa kiai dan aktivis muda NU yang hadir di siang itu pun mengamini apa yang menjadi kekaguman Ulil. Status ajaib bagi sumur zamzam memang tidak terbantahkan. Jika ditarik ke belakang, sumur kuno ini telah berusia sekitar 4.000 tahun. Merujuk data dari Egypt Today, sumur ini diperkirakan mulai ada pada 1910 SM atau tak lama dengan kedatangan Nabi Ibrahim beserta istri, Siti Hajar dan bayinya, Nabi Ismail ke Mekkah. Kendati usianya ribuan tahun, lokasi sumur ini tak berubah. Yakni tetap di sekitar 20 meter sebelah tenggara Kakbah di Masjidilharam, Mekkah.
Sumber mata air ini sejak awal kemunculannya yakni ketika Siti Hajar diliputi kebingungan luar biasa hingga bolak-balik berlari dari Bukit Safa dan Marwa demi mencarikan minum untuk Ismail yang sangat kehausan di Lembah Mekkah, tak henti mengucur hingga hari ini. Beberapa tahun sebelum Nabi Muhammad lahir, mata air ini sempat tertutup tanah sehingga tak mengalir.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait