Tetapi Biden tidak merinci apa sebenarnya yang dia maksud dengan "respons itu", dan sebelumnya dia menyapa Pangeran Mohammed bin Salman dengan tos tinju.
Pertemuan Biden dan Pangeran Mohammed bin Salman mendorong tunangan Khashoggi untuk menulis pesan kepada Biden di Twitter—dalam apa yang dia bingkai sebagai tanggapan yang dibayangkan dari Khashoggi sendiri—bahwa "darah korban MBS berikutnya ada di tangan Anda".
Terlepas dari kecaman sebelumnya atas pelanggaran hak asasi manusia Arab Saudi, Biden sekarang tampaknya siap untuk terlibat kembali dengan kerajaan—sekutu strategis utama AS, pemasok utama minyak dan pembeli senjata yang rajin.
Washington ingin eksportir minyak mentah terbesar di dunia membuka keran untuk menurunkan harga minyak yang melonjak, yang mengancam peluang Partai Demokrat dalam pemilu paruh waktu November mendatang.
Namun Biden juga mencoba meredam ekspektasi bahwa kunjungan pekan ini ke Timur Tengah akan menghasilkan keuntungan langsung.
"Saya melakukan semua yang saya bisa untuk meningkatkan pasokan untuk Amerika Serikat," katanya, seperti dikutip AFP, Sabtu (16/7/2022)."Hasil nyata, tidak akan terlihat untuk beberapa minggu lagi."
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 16 Juli 2022 - 07:51 WIB oleh Muhaimin dengan judul "Biden Ancam Arab Saudi usai Bertemu Pangeran Mohammed bin Salman". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://international.sindonews.com/read/828001/43/biden-ancam-arab-saudi-usai-bertemu-pangeran-mohammed-bin-salman-1657930049?showpage=all
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait