Nah, kondisi tersebut dijelaskannya sangat bervariasi dan memiliki jangka waktu yang berbeda antar penyintas Covid-19. Soal usia, semua orang berisiko alami Long Covid-19 syndrome, tak terkecuali anak-anak.
Menurut dr Desilia, meski paling banyak kasusnya ditemukan pada usia dewasa, tetapi kelompok anak dan remaja tetap berisiko.
"Penelitian menunjukkan gejala jangka panjang pada anak, baik yang bergejala ringan atau berat (termasuk masalah multisystem inflammatory syndrome atau MIS) antara lain kelelahan, pusing, gangguan tidur, gangguan konsentrasi, nyeri otot dan sendi, serta batuk," kata dr Desilia.
Bicara soal MIS sendiri, kata dr Desilia, kasus pada anak-anak jarang sekali ditemukan, tapi ada dengan jumlah kecil. MIS pada anak bisa terjadi setelah mereka mengalami infeksi Covid-19.
"MIS sendiri adalah kondisi berbagai organ tubuh mengalami inflamasi, termasuk jantung, paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau sistem pencernaan," terangnya.
Hingga saat ini, lanjutnya, belum diketahui apa yang menjadi penyebab MIS. Menjadi catatan bersama, MIS adalah kondisi serius dan dapat menyebabkan kematian.
Editor : Muhammad Andi Setiawan