Sementara berdasarkan pencarian, video tersebut merupakan cuplikan Dokumenter "Tabee Tuan" (NCRV) 1996, seperti dilihat pada channel Youtube Album Sejarah Indonesia. Veteran yang meminta maaf itu Veteran Wim Scott.
Beberapa hari lalu, tepatnya pada Kamis 19 Februari 2022, dilansir BBC Indonesia, Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte menyatakan permintaan maaf mendalam menanggapi hasil penelitian tiga lembaga penelitian berjudul "Kemerdekaan, dekolonisasi, kekerasan, dan perang di Indonesia pada 1945-1950" yang menyebutkan pembiaran terjadinya kekerasan ekstrem.
Dalam kesimpulannya, penelitian ini menemukan bahwa militer Belanda terlibat dalam "penggunaan kekerasan ekstrem yang sistemik dan meluas" selama 1945-1949, dan pemerintah Belanda pada saat itu melakukan pembiaran.
"Saya menyampaikan permintaan maaf yang mendalam kepada masyarakat Indonesia hari ini untuk kekerasan ekstrem yang sistemik dan tersebar luas oleh pihak Belanda di tahun-tahun itu, dan kabinet sebelum-sebelumnya yang secara konsisten memalingkan muka,” katanya.
"Saya minta maaf untuk mereka yang harus hidup dengan konsekuensi dari perang kolonial di Indonesia," imbuhnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan