JAKARTA,iNews.id - Dalam sebuah video yang sedang viral, diperlihatkan seorang veteran Belanda yang sudah tua meminta maaf kepada warga Indonesia yang menjadi korban perang.
Diunggah akun Tiktok @adam01_m, veteran tersebut terlihat mendatangi sebuah perkampungan dan berbincang dengan seorang pria, yang disebutkan bernama Karsomo. Dalam perbincangan itu, veteran menanyakan tentang peristiwa kekerasan yang terjadi saat perang.
"Apakah Anda lihat yang saya lihat waktu itu?"
"Orang yang dibunuh dengan parang adalah sepupu saya," kata Karsomo.
Saat kejadian tersebut, Karsomo ternyata ada di rumah dan menyaksikan kejadiannya. Sepupunya yang dibunuh itu bernama Senen.
Veteran Belanda itu pun menangis dan langsung menyalami pria tersebut. Ia terlihat sesegukan sambil mengusap wajahnya.
"Dia dibacok sebanyak tiga kali, ketika dalam kondisi sekarat, dia kembali lagi dari halaman rumah dan menembaknya pakai pistol," kata Karsomo.
Dia mengaku saat sepupunya dibunuh sangat menyakitkan rasanya di dalam hati. Di momen itu, veteran Belanda kembali menyampaikan permohonan maaf.
"Saya datang ke sini, ingin menyampaikan permintaan maaf atas yang telah terjadi,"
"Baiklah saya maafkan dia," jawab Karsomo.
Veteran Belanda itu pun kembali menanyakan nama desa dan korban. Sebab, saat kejadian kekerasan itu terjadi, dirinya tak mengetahui nama tempat dan korbannya.
"Saya ingin tahu sekali nama, karena desa ini tidak ada namanya bagi saya. saya juga tidak tahu nama korban, saya ingin tahu namanya,"
"Saya kasih tahu, desa ini adalah Ngancar, nama korban adalah Senen," jawab Karsomo.
Video tersebut disukai 72.4K dan mendapatkan komentar netizen sebanyak 718. Di antaranya, @wikedina:Alfatihah, "kagem Bapak Senen,"
"Mereka bahkan dihantui rasa bersalah hingga akhir hayatnya.. Jika mereka sedang membicarakannya, seketika air mata keluar..itu tk bisa dipungkiri," tulis @Ahmadr. 77.
"Perang boleh terjadi, tapi jangan sampai hilang rasa kemanusiaan," timpal @Alwimaulana.
Sementara berdasarkan pencarian, video tersebut merupakan cuplikan Dokumenter "Tabee Tuan" (NCRV) 1996, seperti dilihat pada channel Youtube Album Sejarah Indonesia. Veteran yang meminta maaf itu Veteran Wim Scott.
Beberapa hari lalu, tepatnya pada Kamis 19 Februari 2022, dilansir BBC Indonesia, Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte menyatakan permintaan maaf mendalam menanggapi hasil penelitian tiga lembaga penelitian berjudul "Kemerdekaan, dekolonisasi, kekerasan, dan perang di Indonesia pada 1945-1950" yang menyebutkan pembiaran terjadinya kekerasan ekstrem.
Dalam kesimpulannya, penelitian ini menemukan bahwa militer Belanda terlibat dalam "penggunaan kekerasan ekstrem yang sistemik dan meluas" selama 1945-1949, dan pemerintah Belanda pada saat itu melakukan pembiaran.
"Saya menyampaikan permintaan maaf yang mendalam kepada masyarakat Indonesia hari ini untuk kekerasan ekstrem yang sistemik dan tersebar luas oleh pihak Belanda di tahun-tahun itu, dan kabinet sebelum-sebelumnya yang secara konsisten memalingkan muka,” katanya.
"Saya minta maaf untuk mereka yang harus hidup dengan konsekuensi dari perang kolonial di Indonesia," imbuhnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan