SALATIGA, iNewsSalatiga.id - Proses Penjaringan dan Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Salatiga untuk Periode 2025-2030 di Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Salatiga digelar hari Minggu (12/05).
Perihal pengejutkan pun datang ketika Pasangan Merah Putih, Hartoko Budhiono dan Agus Ahmad Suaidi tiba-tiba muncul dan menyatakan mereka ingin maju sebagai calon piwalkot.
Hartoko sebelumnya merupakan Calon Legislatif 2024 yang sudah ditetapkan oleh KPU Kota Salatiga. Sementara Agus Ahmad Suaidi adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Salatiga.
Pakaian Merah Putih pun serasi dikenakan keduanya yang lalu mengumumkan bahwa diri mereka sebagai pasangan yang ingin maju untuk jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Salatiga untuk periode 2025-2030.
Hartoko, yang dikenal dengan sebutan Salatiga 01, menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga besarnya, terutama kepada ibunya.
"Ini semua terjadi atas dukung semua pihak. Ia hanya 'nderekake'. Dan harapan bisa bermanfaat bagi Salatiga bermartabat," ungkap Hartoko.
"Ya, hari ini adalah satu langkah besar. Dan yang kita lakukan hari ini sah untuk maju dalam Pilwalkot Salatiga," ungkapnya.
Hartoko juga menyatakan bahwa hanya dirinya dan Agus yang menjadi pasangan saat mendaftarkan diri di DPC PDI-P Salatiga.
"Kami yang siap bawa pasangan. InsyaAllah, jika Allah meridhoi kami, saya akan berpasangan hingga pendaftaran KPU (Komisi Pemilihan Umum) kelak," tambahnya.
Pasangan ini merupakan pasangan seorang pengusaha muda dan seorang dosen yang juga merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Keduanya mengakui telah mendapatkan restu baik dari DPC PDI-P Salatiga maupun dari para Kyai Nahdatul Ulama (NU) di Salatiga.
"Kami sudah keliling. Kami sudah sowan ke poro kyai. Dan mereka merestui kami maju," tutur Hartoko.
Sementara itu, Agus Ahmad Suaidi, yang diusung sebagai Salatiga 02, menyatakan bahwa juga telah mendapatkan restu dari para kyai di Salatiga.
Ketua DPC PDI-P Salatiga, Dance Ishak Palit, menilai bahwa pasangan ini saling melengkapi dan sangat diapresiasi.
"Satu sisi Agus seorang sosok tokoh alim ulama sekaligus seorang pegawai pemerintahan, sementara Hartoko anak muda dengan jiwa pemimpinnya," pungkasnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan