3.Meningkatkan tawakal alias berserah diri kepada Allah swt.
Karena yakin hanya Allahlah yang patut ditakuti dan dimintai tolong, sehingga kita hanya berserah diri kepadanya. Tidak takut lagi kepada penguasa model Firaun di zaman Nabi Musa as.
4.Semakin takwa kepada Allah swt. Setelah berserah diri ke pada Nya dengan tawakal, maka kita akan semakin takwa yang definisinya secara singkat adalah “selalu melaksanakan perintahNya dan menjauhi segala laranganNya’.
5.Semakin membuat rendah hati, tidak sombong. Sebagai manusia yang lemah , apa sih yang bisa disombongkan ? Jabatan ? ada batasnya, kalau tidak hati-hati, terl;alu banyak contoh. Penguasa, Maharaja , Maharani, yang di sisa usianya termehek-mehek dengan jelek. Kekayaan ? Belum mati saja sudah diperebutkan anak cucu, ext.
6.Diberi perlindungan dan dijauhkan dari bahaya.
Sesuai dengan bunyi kalimatnya untuk perlindungan kepada dzat Yang Maha Kuasa, kita harus yakin bahwa Allah swt akan memberikan perlindungan yang sebaik-baiknya.
7.Solusi atas segala problematika hidup.
Dalam perjalanan hidup kita akan banyak sekali problematika yang terjadi dan harus dihadapi. Problema rumah tangga, problema di tempat kerja, problema dengan teman dan tetangga, preblema dengan mertua, dstnya. Semuanya perlu diatasi agar kehidupan kita meraih sukses yang diharapakan. Yakinlah dengan dzikir “hasbunallah wa ni’mal wakil”, yang dihayati dengan sungguh-sungguh, semua problem tersebut akan bisa diatasi, berkat Allah swt sebagai Penolong dan Pelindung.
Dari uraian di atas kiranya cukup jelas, bahwa warga Wadas tidak mungkin mengajak perang kepada aparat yang bersenjata lengkap, gak mungkin mereka mau mati konyol. Namun mereka mengadu kepada Allah swt dengan dzikir yang dahsyat itu. Yang menyebabkan Abu Sufyan Panglima kafir Quraisy ketar ketir, sehingga tunggang langgang balik ke Mekah.
Editor : Muhammad Andi Setiawan