Kalimat “hasbunallah wa ni’mal wakil” baru-baru ini sangat terkenal ketika yang disebut Kasus Wadas mencuat ke public dan menjadi berita yang sangat menghebohkan selama berminggu-minggu.
Seperti diketahui kasus bermula dari pengukuran tanah warga desa Wadas Purworejo terkait penambangan batu andesit pada proyek Bendungan Bener di desa Wadas.
Pada tanggal 8 Februari 2022 untuk pengamanan pengukuran tanah tsb, ribuan aparat polisi didatangkan. Warga Wadas (terutama yang menolak tanahnya dijadikan proyek) menolak dengan keras. Di antaranya mereka berkumpul di masjid sambil melantunkan doa “hasbunallah wa ni’mal wakil”.
Lalu viral di media sosial ucapan AKBP Rizal Maruto mantan Kapolres Purworejo bahwa itu adalah dzikir perang, jadi sepertinya warga ngajak perang dengan aparat.
FirmanNya dalam surat Ali Imran (3):173 sbb :
اَلَّذِيْنَ قاَلَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُواْ لَكُمْ فاَخْشَوْهُمْ فَزاَدَهُمْ اِيْماَناً وَقاَلُواْ حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلِ
“ (yaitu) Orang-orang yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan “sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka, dan merekapun berkata “hasbunallah wa ni’mal wakil=cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”.
Secara ringkas sebab turun ayat ini adalah, paska perang Uhud, Abu Sufyan pemimpin Kafir Quraisy masih penasaran atas kekalahan pasukannya. Lalu mengrim Nuaim bin Mas’ud serta 3 orang kawannya untuk menakut nakuti kaum Muslimin yang masih kelelahan dengan menebar berita hoax, bahwa Abu Sufyan dengan pasukan besar sudah siap2 menyerang kaum Muslimin. Karena itu “takutlah kepada mereka”. Mendengar insinuasi empat orang itu, kaum Muslimin bukannya takut, tapi mereka berkata : “ hasbunallah wa ni’mal wakil = cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”.
Jadi ayat 173 Ali Imran tersebut memang ayat yang turun dalam situasi perang . Namun banyak hadits yang menyatakan bahwa kalimat itupun adalah kalimat dzikir yang kaum Muslimin dianjurkan untuk sering membaca dan melantunkannya, seperti kalimat2 dzikir lainnya.
Berbagai penjelasan para sahabat dan ulama tentang kalimat “hasbunallah wa ni’mal wakil”, sebagai dzikir yang dianjurkan agar sering dibaca kaum Muslimin”. Terutama di kala ditimpa kesulitan dan keprihatinan.
Sahabat senior Abdullah bin Abbas ra pernah berkata : “ bahwa hasbunallah wa ni’mal wakil pernah dipanjatkan Nabi Ibrahin as ketika akan dilemparkan ke dalam api yang berkobar atas perintah raja Namrudj. Dan beliau diselamatkan Allah swt.
Beberapa hikmah dari do’a hasbunallah wa ni’mal wakil adalah :
1. Menentramkan hati.
Membuat hati menjadi tentram, Rasa gundah dan galau akan terkikis.
2.Meningkatkan keimanan.
Dengan menghayati dan meresapkan kalimat itu, keimanan kepada Allah swt akan semakin mantap dan kuat. Tidak takut lagi kepada selain Allah.
3.Meningkatkan tawakal alias berserah diri kepada Allah swt.
Karena yakin hanya Allahlah yang patut ditakuti dan dimintai tolong, sehingga kita hanya berserah diri kepadanya. Tidak takut lagi kepada penguasa model Firaun di zaman Nabi Musa as.
4.Semakin takwa kepada Allah swt. Setelah berserah diri ke pada Nya dengan tawakal, maka kita akan semakin takwa yang definisinya secara singkat adalah “selalu melaksanakan perintahNya dan menjauhi segala laranganNya’.
5.Semakin membuat rendah hati, tidak sombong. Sebagai manusia yang lemah , apa sih yang bisa disombongkan ? Jabatan ? ada batasnya, kalau tidak hati-hati, terl;alu banyak contoh. Penguasa, Maharaja , Maharani, yang di sisa usianya termehek-mehek dengan jelek. Kekayaan ? Belum mati saja sudah diperebutkan anak cucu, ext.
6.Diberi perlindungan dan dijauhkan dari bahaya.
Sesuai dengan bunyi kalimatnya untuk perlindungan kepada dzat Yang Maha Kuasa, kita harus yakin bahwa Allah swt akan memberikan perlindungan yang sebaik-baiknya.
7.Solusi atas segala problematika hidup.
Dalam perjalanan hidup kita akan banyak sekali problematika yang terjadi dan harus dihadapi. Problema rumah tangga, problema di tempat kerja, problema dengan teman dan tetangga, preblema dengan mertua, dstnya. Semuanya perlu diatasi agar kehidupan kita meraih sukses yang diharapakan. Yakinlah dengan dzikir “hasbunallah wa ni’mal wakil”, yang dihayati dengan sungguh-sungguh, semua problem tersebut akan bisa diatasi, berkat Allah swt sebagai Penolong dan Pelindung.
Dari uraian di atas kiranya cukup jelas, bahwa warga Wadas tidak mungkin mengajak perang kepada aparat yang bersenjata lengkap, gak mungkin mereka mau mati konyol. Namun mereka mengadu kepada Allah swt dengan dzikir yang dahsyat itu. Yang menyebabkan Abu Sufyan Panglima kafir Quraisy ketar ketir, sehingga tunggang langgang balik ke Mekah.
Salah seorang Ketua MUI Pusat yang kebetulan sahabat penulis KH Dr Kholil Nafis yang paling sering tampil di TV mengatakan :” DZIKIR HASBUNALLAH WA NI’MAL WAKIL ITU SIKAP MENYERAHKAN URUSAN KEPADA ALLAH DAN MOHON PERLINDUNGANNYA. ITU BUKAN DZIKIR MELAWAN KEDZALIMANI, APALAGI BERSIAP PERANG’.
Kecuali orang yang takut mungkin merasa diajak perang ???.
Sebagai ilustrasi, Penulis pernah menulis artikel dengan judul “NASRUN MINALLAH WA FATHUN QORIB, Bang Sandi keren. Tanggal 12 April 2019/6 Sya’ban 1440, sebagai berikut :
“ Pada penutupan debat Cawapres 17 Maret 2017, Cawapres 02 Sandiaga Salahuddin Uno, mengucapkan kata-kata indah yang Islami banget, yakni “HASBUNALLAH WA NI’MAL WAKIL,NI’MAL MAULA WA NI’MAN NASIIR , NASRUN MINALLAH WA FATHUN QORIIB. L alu ditutup dengan “ WALLOHUL MUWAFFIQ ILAA AQWAAMITH THORIIK, ini kalimat penutup khas NU, WABILLAAHITH TAUFIK WAL HIDAAYAH, ini dikenal khas Muhammadiyah. Dan NASHRUN MINALLAAH WA FATHHUN QORIIB, biasanya diucapkan orang-orang Satkar Ulama. Jadi dengan mengucapkan kalimat itu, Sandi berusaha menarik simpati Ormas-Ormas Islam tsb, sebuah strategi yang cukup jitu. Sepertinya ada satu lagi yang tidak diucapkan Sandi, BILLAAHI FII SABIILIL HAQ yang biasa diucapkan orang-orang Syarikat Islam.”
Itu yang pernah ditulis. Maaf maklum penulis waktu itu sebagai Ketua Umum KODI, Koordinasi Dakwah Islam, yang menghimpun delapan puluhan Ormas Islam dan Ormas Pemuda Islam se DKI selama 10 tahun. Dan pendukung Sandi. Kalo sekarang terus terang aje aku pendukung berat Anies Baswedan dengan melihatnya dari semua aspek, intelek, santun, hormat kepada semua orang, apalagi orang yang dituakan, dekat kepada Ulama dan rakyat jelata, yang meraih lima puluhan penghargaan tidak hanya tingkat nasional namun bahkan tingkat intersnasional, yang membuat Jakarta tidak kalah dengan kota-kota maju lain di dunia. Tidak malu-maluin di forum Internasional, dst dst. Itu kalau kita mau jujur. In syaa Allah bisa membawa NKRI menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.
Wallahu ‘alam bish shawab
Oleh : Drs. KH Syarifuddin Mahfudz MSi
Editor : Muhammad Andi Setiawan