Di semester empat menjadi perwakilan Kota Salatiga untuk mengikuti MTQ tingkat Provinsi Jateng cabang karya tulis ilmiah Al-Qur’an dan mendapat juara harapan 2. Semester 5 ia memperoleh 3 kejuaraan debat dan semester 6 ini ia dan 2 anggota timnya mendapatkan juara 1 Bidang Karya Inovasi Kategori Karya Tulis Al-Qur’an dan Juara 1 Stand Expo Karya Tulis Al-Qur’an dalam ajang OASE PTKI se-Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Mereka menciptakan aplikasi pencegahan dan penanganan pelecehan seksual di perguruan tinggi dengan judul penilitian “Rumah-Qu: Aplikasi Pencegahan dan Penanganan Pelecehan Seksual Perspektif Al-Qur’an”.
Saat ini selain menjadi Ketua Ma’had al-Jamiah UIN Salatiga, ia juga menjadi Koordinator departemen Penelitian dan Pengembangan Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis Indonesia wilayah DIY-Jateng. Ia juga menjadi koordinator divisi pengembangan sumber daya manusia dan bakat minat di organisasi daerah yakni Keluarga Mahasiswa Wonosobo (KMW).
Selain itu, Dika juga masih aktif di IPNU, ia menjadi koordinator departemen Kaderisasi PAC IPNU Kec Kaliwiro, dan Wakil Sekretaris departemen jaringan pesantren dan sekolah di PC IPNU Kab Wonosobo. Walaupun terkadang merasa Lelah, namun ia menekankan bahwa “jika kita berani memulai, kita harus berani menyelesaikan”.
Arif Dika menyampaikan bagaimana cara kita menyikapi hambatan yaitu dengan berserah kepada tuhan dan menghadapi apapun masalahnya. Menurutnya dengan menjalani rintangan ia jadi tahu, dengan ia tahu ia jadi belajar, dengan ia belajar ia jadi orang yang kuat, dengan jadi orang yang kuat ia mampu menghadapi masalah-masalah lain kedepan. Jika tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri, ia mendiskusikannya dengan orang lain yang bisa memberikan solusi dan yang terpenting menurutnya adalah harus membentuk support sistem yang baik untuk diri kita.
Editor : Muhammad Andi Setiawan