SALATIGA,iNewsSalatiga.id - Kisah inspiratif seorang ibu penjual gula jawa yang mampu mengantarkan kesuksesan anaknya sampai bisa jadi TNI. Sri Miyaningsih (63) kesehariannya hanya berjualan gula jawa di pasar tradisional, namun semangatnya untuk menyekolah dua anaknya sampai perguruan tinggi patut untuk diapresiasi.
Sri Miyaningsih merupakan warga Gendongan, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga. Miyaningsih berjualan gula jawa di Pasar Raya 1 Salatiga, tepatnya di los pasar lantai dua sejak tahun 1977. Selama puluhan tahun Miyaningsih hanya mengandalkan penjualan satu barang saja yaitu gula Jawa.
Hasil penjualan gula jawa ia gunakan untuk membantu suaminya dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, termasuk menyekolahkan dua orang anaknya dari TK hingga perguruan tinggi.
Tentunya, itu bukan hal yang ringan. Sebab menyekolahkan dua orang anak hingga perguruan tinggi biaya tidak sedikit. Namun Sri Miyaningsih bertekad untuk memberikan bekal ilmu kepada kedua anaknya hingga perguruan tinggi.
"Saya mulai jualan gula jawa sejak 1997. Dari dulu sampai sekarang, saya jualannya ya di sini (Pasar Raya Salatiga). Alhamdulillah, dari berjualan gula jawa ini saya dapat menyekolahkan kedua anak saya hingga perguruan tinggi," kata perempuan asal Klaten ini, Rabu (31/5).
Perjuangan dan semangat Sri Miyaningsih membuahkan hasil yang bisa membuat dirinya merasa bangga. Setelah lulus kuliah, satu orang anak mendaftar menjadi anggota TNI AD melalui jalur Perwira Karier. Sedangkan yang satunya lagi diterima menjadi guru di salah satu sekolah.
"Setelah lulus dari Nurtanio Bandung, anak yang bernama Hendrawan kemudian mendaftar anggota TNI lewat jalur Perwira Karier. Alhamdulillah, sekarang pangkatnya sudah Letkol (Letnan Kolonel)," ujarnya.
Dia menuturkan, mencari uang untuk biaya sekolah dua orang anak hingga perguruan tinggi tidak mudah. Terlebih Sri Miyaningsih mencari rezeki hanya dengan berjualan gula jawa.
Banyak kendala yang dihadapi, mulai dari mencari barang dagangan hingga pemasaran. Namun dirinya tidak gampang putus asa dan terus bersemangat mencari uang untuk membiayai sekolah anak-anaknya.
"Selama ini, saya hanya berjualan gula jawa. Suami juga bukan pegawai. Saya juga tidak punya sawah, jadi hanya mengandalkan jualan gula jawa. Tapi saya tetap semangat dan berusaha agar bisa menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi," ucapnya.
Menurutnya, kerja keras, semangat dan doa menjadi kunci untuk meraih sesuatu yang diinginkan. "Selain itu, juga bersyukur atas pemberian Tuhan Yang Maha Esa. Saya tidak menyangka kalau dengan berjualan gula jawa bisa menyekolahkan anak-anak hingga perguruan tinggi," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di jateng.inews.id dengan judul " Kisah Ibu Penjual Gula Jawa di Salatiga, Kuliahkan 2 Anak hingga Jadi Guru dan Perwira TNI ", Klik untuk baca: https://jateng.inews.id/berita/kisah-ibu-penjual-gula-jawa-di-salatiga-kuliahkan-2-anak-hingga-jadi-guru-dan-perwira-tni/2.
Editor : Muhammad Andi Setiawan