TEMANGGUNG,iNewsSalatiga.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga Posko 121, 122, dan 123 sukses gelar sosialisasi Stunting bersama Warga Desa di Gedung Balai Desa Gentan, Kecamatan Kranggan, Temanggung, Kamis (09/02/2023).
Acara sosialisasi ini bertujuan meningkatkan gizi untuk tumbuh kembang anak di Desa Gentan dihadiri oleh beberapa perangkat Desa, Ketua Posyandu Kranggan, 35 peserta yang terdiri dari Ibu-ibu PKK dan Ibu muda atau ibu hamil, dan 30 Mahasiswa turut serta dalam memeriahkan acara ini. Semua Mahasiswa di koordinir oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Imam Subqi, M.S.I.
Mahasiswa UIN Salatiga berkolaborasi dengan pihak Puskesmas Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, sosialisasi ini dilaksanakan guna memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya di Desa Gentan mengenai Stunting, meliputi pengertian, gejala, penyebab dan akibat-akibat yang berdampak terhadap tubuh anak, mengingat bahwa pengetahuan dan kesadaran masyarakat di Desa yang masih kurang terhadap permasalahan Stunting ini. Diketahui bahwa dalam beberapa tahun terakhir, angka kasus Stunting di Desa Gentan terbilang cukup tinggi.
Secara Nasional, Pemerintah telah berhasil menurunkan angka stunting dalam kurun waktu tiga (3) tahun. Pravelensi Stunting Nasional dikalangan anak usia di bawah lima tahun sebesar 36,2%, 35,6%, dan 37,2% berturut-turut pada tahun 2007, 2010, dan 2013. Namun, upaya keras dan cerdas tetap diperlukan untuk meredam perlambatan tersebut.
Sri Kiswardiani, selaku Pemateri Sosialisasi Stunting mengatakan, “bahwasannya stunting atau kerdil merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak dibawah dua tahun yang disebabkan kekurangan gizi pada waktu yang lama” ujarnya.
Sosialisasi ini memberikan edukasi pada ibu-ibu hamil dan memiliki balita agar memperhatikan makanan dan gizi anak agar tercukupi, yaitu dengan memberikan gizi yang seimbang, suplementasi kapsul vitamin A, PMHT, dan PHBS.
Dirinya juga menambahkan bahwa “Pola asuh orang tua berperan sangat penting bagi tumbuh kembang anak dalam pencegahan Stunting, dengan menerapkan IMD dan ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan, memberikan MP ASI yang tepat mulai usia 6 bulan dan ASI diteruskan sampai usia 2 tahun, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, pemberian kapsul Vitamin A pada anak usia 6-59 bulan dan imunisasi” imbuhnya.
Faktor dari Stunting sendiri terjadi karena dua faktor yaitu faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas gizi yang tidak memadai dan kronis, khususnya sejak masih janin sampai usia 2 tahun, dan atau anak yang sakit-sakitan. Faktor tidak langsung dipengaruhi oleh keamanan pangan di rumah, penanganan kesehatan dan gizi serta perilaku sanitasi dan higiene, serta akses kualitas pelayanan kesehatan dan gizi.
Para audiens terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh mahasiswa dan pihak Dinas Kesehatan. Selain itu, masyarakat juga merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan seminar ini. Harapan masyarakat Desa Gentan, kedepannya beberapa kasus permasalahan Stunting di Desa bisa terkendali dan diharapkan Desa Gentan bebas dari Stunting dan berbagai masalah yang ditimbulkan akibat Stunting yang sering dialami anak-anak dan balita.
Kesimpulan dari acara sosialisasi ini adalah optimalisasikan kelas ibu hamil yang sudah ada di setiap posyandu dengan melakukan supervisi secara berkala oleh Camat dan Kepala Desa serta BPD, semua ibu hamil dan ibu balita diharapkan dapat mengikuti kelas ibu hamil minimal 4 kali pertemuan dan kelas ibu balita minimal 1 kali setiap bulan, pelaksanaan kelas ibu hamil dapat meningkatkan persalinan di fasilitas Kesehatan 100% agar ibu hamil selamat dan bayi sehat berkualitas, dan seluruh bayi baru lahir dengan Panjang badan kurang dari 48 cm harus dilaporkan ke tenaga Kesehatan dan dipantau tumbuh kembangnya secara bersama-sama.
Editor : Muhamad Andi Setiawan