Telat Impor 350 Ribu Ton Kedelai dari November, Bulog Tidak ingin Tergesa-gesa

"Nah, sekarang tinggal kita pastikan dari negara itu supaya kualitas dan kuantitas harganya sampai di kita berapa itu," ucapnya.
Buwas memandang konversi harga terus berubah mengalami perubahan. Karena itu angkanya harus disetujui Bulog dan negara mitra, sebelum diputuskan dikirimkan ke Indonesia.
"Kita mau bicarakan, begitu kita kontrak inikan itu memakan waktu beberapa bulan. Artinya bertahap, nanti dalam proses perjalanan tahu-tahunya naik (harga), kan impor gak bermanfaat para pengrajin tempe tahu," tutur dia.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas mengutarakan kritikannya terhadap sikap Perum Bulog yang dinilai lamban merealisasikan impor 350.000 ton kedelai. Padahal, aksi tersebut sudah diputuskan dalam rapat terbatas (ratas) pada November 2022 lalu.
Bulog mengaku siap melaksanakan penugasan tersebut dan akan mendatangkan 350.000 ton kedelai mulai November 2022 lalu. Sayangnya, janji Bulog belum bisa direalisasikan hingga saat ini.
"Pada waktu itu Pak Bulog (Direktur Utama) mengatakan bisa 1.500, dari November, Desember gak nongol-nongol," ungkap Zulhas saat ditemui di Cilegon, Banten.
Editor : Muhammad Andi Setiawan