"Jadi mobilnya itu keliling gitu kayak helikopter muter-muter ya, bisa masuk kedalam SPBU. Dia mengisi kemudian dia mundur atau dia keluar lagi, masuk lagi itu kan di dalam satu SPBU berkali-kali," ujar Erika saat konferensi di Gedung BPH Migas, Selasa (3/1/2023).
"Ada juga kendaraan yang sering ganti nomor polisi, atau kendaraan yang keliling di beberapa SPBU untuk mengumpulkan BBM bersubsidi," tambahnya.
Selain itu, Erika mengatakan, terdapat juga beberapa kendaraan truk besar yang memodifikasi tangkinya untuk dapat menampung kapasitas BBM di mobilnya.
"Biasanya kapasitas 60 (liter). Ini bisa sampai 200-300 (liter). Biasanya mobil box, di dalamnya tangki untuk tampung BBM subsidi. Ditemukan juga truk yang atasnya ada terpal, dalamnya ada drum-drum BBM subsidi," paparnya.
Kemudian, Erika menyebutkan ada pihak yang melakukan penyalahgunaan surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh instansi terkait untuk digunakan menimbun BBM bersubsidi.
"Jadi biasanya mereka bisa memalsukan ataupun yang menggunakannya itu bukan yang berhak. Tapi dia punya surat rekomendasi nya, itu nggak bisa beli di SPBU dengan jerigen-jerigen biasanya seperti itu," ungkapnya.
Bahkan, Erika menyebutkan ada juga para operator SPBU yang melakukan penyalahgunaan bbm bersubsidi. Dia mengatakan penanganan terhadap oknum tersebut diurus dengan Polisi.
"Beberapa SPBU juga bisa melakukan itu karena ada beberapa operator terlibat. Itu nanti akan ditangani kepolisian," katanya.
"Kemudian badan usaha pemegang izin usaha yang umum atau agen atau transportir BBM ini juga kita jumpai ada beberapa modus, misalnya pemalsuan order atau delivery order, kemudian pencurian volume BBM di jalan itu yang biasanya orang di jalan," tambahnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan