Alternatif tersebut nampaknya menyiratkan bahwa kita tidak benar-benar dibenarkan dalam memegang keyakinan asli kita. Sama seperti sebuah rumah tanpa pondasi (opsi 1), atau pondasi yang tak berujung (opsi 2), atau dengan pondasi melingkar (opsi 3), secara intuitif tidak akan dibenarkan. Hal ini disebut trilemma Agripa yaitu filsuf Yunani kuno. Trilemma ini berguna untuk memungkinkan kita untuk memusatkan perhatian kita pada berbagai cara di mana pengetahuan dapat disusun jika ingin menghindari trilemma.
Beberapa pilihannya adalah yang pertama infinitisme merupakan tanggapan opsi 2 dari trilemma agripa yang menyatakan bahwa rantai pembenaran tak terbatas dapat membenarkan suatu keyakinan. Sepintas pandangan ini tidak berkelanjutan karena tidak jelas bagaimana rantai pendukung tak terbatas membenarkan suatu keyakinan.
Tanggapan opsi 3 dari trilemma agripa yaitu coherentisme bahwa rantai landasan pendukung yang melingkar dapat membenarkan suatu keyakinan, sehingga kedudukan suatu kepercayaan bergantung pada jaringan kepercayaan seseorang atau kepercayaan. Tanggapa opsi 1 yaitu fonundasionalisme bahwa suatu keyakinan dapat dibenarkan dnegan tanpa keyakinan lebih lanjut. Keyakinan terstuktur sedemikian rupa sehingga rantai pembenaran terakhir dengan keyakinan dasar yang tidak membutuhkan dukungan lebih lanjut.
Oleh : Ahmad Lutfi
Mahasiswa Magister Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia
Editor : Muhammad Andi Setiawan