get app
inews
Aa Text
Read Next : Usai Kunjungan Kerja di Boyolali, Ganjar Nyantai Lesehan Nikmati Musik Pengamen di Warung

Pengamen Bertato dan Stigma Masyarakat

Jum'at, 18 November 2022 | 08:57 WIB
header img
Silvia Wati, Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah UIN Salatiga, (Foto : Ist)

Kita tidak tahu kesulitan apa saja yang mereka alami saat itu, tidak tahu apakah tato dan tindik itu mereka buat sebelum menjadi pengamen atau setelahnya. Bisa saja mereka mencari uang karena berniat ingin menghapus tato-tatonya, ataupun karena mereka tulang punggung keluarga satu-satunya.

Curiga kepada pengamen tentang akan dibuat apa uang hasil mengamen, merupakan pemikiran yang tidak perlu. Dengan memberi uang kepada mereka, setidaknya dapat membuat mereka merasa dihargai dengan karyanya itu. Karena banyak orang yang semakin susah setiap tahun untuk mencari uang, ditandai dengan banyaknya penipu, perampok dan perbuatan kriminal lainnya.

Orang-orang seperti pengamen, mereka punya karya dan bakat yang dapat menghasilkan uang. Setidaknya dengan memberi mereka uang, mereka bisa teguh kalau rezeki tidak akan kemana. Setidaknya dengan menghargai mereka, bisa menghalangi para pengamen berbuat kriminal jika merasa tidak dihargai.

Oleh : Silvia Wati

Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah UIN Salatiga

Editor : Muhammad Andi Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut