Dalam video tersebut, Umar Patek mengeklaim dia menyuarakan penentangannya sebelum serangan itu, tetapi mengatakan bom itu sudah 95 persen selesai sehingga tidak ada yang bisa dia lakukan untuk menghentikannya.
“Ketika saya kembali ke Indonesia, kesalahan saya adalah saya terlibat dalam bom Bali,” katanya dalam video itu.
“Faktanya ketika saya sampai di sana, pekerjaan persiapan sudah 95 persen selesai. Ketika saya mengetahuinya, saya langsung menentangnya," ujarnya.
“Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak setuju. Tapi apa yang bisa dilakukan karena semuanya sudah siap 95 persen? Sebuah [bom] 950kg sudah siap, sudah selesai. Mereka bersikeras untuk melaksanakannya.”
Dalam persidangannya, Umar Patek mengaku mencampur bahan kimia yang digunakan dalam bahan peledak.
Dia saat itu adalah anggota kelompok teroris Jemaah Islamiah. Berbicara dalam video baru-baru ini, pria berusia 52 tahun itu mengeklaim bahwa bukan rencananya untuk mengambil bagian dalam pengeboman ketika dia kembali ke Indonesia setelah bekerja dengan kelompok-kelompok teror yang didukung al-Qaeda di Filipina, Afghanistan dan Pakistan.
Dia mengatakan dia sangat menentang ketika dia mengetahui tentang rencana pengeboman di Bali.
“Saya bertanya kepada yang lain saat itu, apa alasan rencana penyerangan itu. Tidak ada alasan,” katanya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan