"Senang banget, tidak menyangka dapat kejutan di sini," ujar Lazuardi Arsy, salah satu jamaah asal Kota Mataram ini.
Arsyi begitu semringah. Bahkan dia sempat meninggalkan tas jinjingnya sesaat untuk kembali ke panggung demi bisa berfoto dengan tiga pegawai perwakilan kementerian. Beberapa jamaah lain juga mengikuti apa yang dilakukan jamaah perempuan muda ini.
Kepala Seksi Layanan Kedatangan dan Pemulangan Daker Bandara Edayanti Dasril mengatakan, secara umum pemulangan hingga hari kedua di Madinah berjalan baik. Jamaah mayoritas menaati aturan penerbangan seperti tidak membawa cairan lebih 100 mililiter, benda-benda tajam dan lain sebagainya.
Edayanti mengungkapkan, karakter cuaca di Madinah yang lebih panas dari Jeddah membuat penerbangan jamaah Indonesia lebih banyak dilakukan pada malam hari. Maskapai banyak beroperasi pada jam 4 sore hingga 8 pagi.
"Untuk pukul 9 hingga 3 sore paling berkisar 2 hingga 3 kloter saja. Maskapai mempertimbangkan suhu panas yang memengaruhi beban pesawat," ujarnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan