KEHADIRAN virus Marburg kembali membuat dunia khawatir ditengah kenaikan kembali kasus Covid-19. Virus yang memiliki julukan demam yang berdarah ini memang menjadi virus yang mematikan.
Bahkan, sudah ada dua orang dikabarkan meninggal dunia akibat virus Marburg yang mirip dengan virus Ebola di Ghana, Afrika Barat. Adapun mortality rate dari virus ini yakni 24 sampai 80 persen rata-ratanya itu 50 persen.
Dr Muhammad Fajri Adda’I, dokter relawan Covid-19 dan edukator kesehatan mengatakan, tingkat kematian pada virus Marburg diketahui lebih tinggi dari virus Covid-19.
Apalagi, saat ini vaksinasi Covid-19 bisa memberikan perlindungan lebih, jika terinfeksi. Namun virus Marburg belum ditemukan obat ataupun vaksinasinya. Sejauh ini menurut Fajri yang bisa memberikan daya tahan terhadap virus yaitu antibodi atau daya tahan tubuh masing-masing pribadi.
"Pengobatannya, belum ada yang spesifik jadi belum ada seperti obat dan vaksinnya. Artinya hanya ada antibody (sistem kekebalan tubuh)," ujar Dr Fajri kepada MNC Portal.
Editor : Muhammad Andi Setiawan