Dia menambahkan, PDIP tidak akan maju sendiri di Pilpres 2024, meski menjadi satu-satunya parpol yang lolos ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold. "Sebab, saya membaca dari beberapa statement elite PDIP yang mengindikasikan tetap berkoalisi di Pilpres nanti," tuturnya.
Dia melihat beberapa poros politik hari ini bisa saja berubah karena PDIP belum lagi menentukan akan berkoalisi dengan parpol manapun. "Termasuk koalisi yang coba dibangun oleh Prabowo-Cak Imin," pungkasnya.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Islam Al-Azhar Ujang Komarudin menilai Puan Maharani memiliki peluang maju ke Pilpres 2024. Bagaimana menaikkan elektabilitas menjadi menjadi kunci bagi Puan Maharani.
"Agar bisa dalam konteks membangun koalisi dan dalam konteks mendapat dukungan dari publik," kata Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Rabu (6/7/2022).
Ujang melihat Puan Maharani saat ini ada dalam suatu dilema. "Di satu sisi, PDIP punya tiket sendiri, tapi di saat yang sama, elektabilitas Puannya belum bisa bersaing dengan capres yang lain. Oleh karena itu, saya melihat peluangnya tetap masih ada," imbuhnya.
Sebab, kata dia, masih ada sekitar 18 bulan menuju pendaftaran pasangan capres dan cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan dibuka pada 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023.
"Artinya masih punya kesempatan untuk bisa berpasangan dengan siapa pun," ungkapnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan