Wee menegaskan akan membahas lebih lanjut urusan ini bersama Dewan Minyak Sawit Malaysia dan regulator industri serta sejumlah pabrik yang bermasalah.
Analisa Refinitiv menunjukkan secara fundamental harga CPO cenderung 'bearish' alias memiliki tren menurun, dipicu ekspektasi resesi atau perlambatan aktivitas ekonomi.
"Tetapi penurunan harga masih terbatas, mengingat saat ini Ringgit Malaysia cukup lemah. Selain itu, ada diskon besar untuk harga kelapa sawit yang dapat menyaingi minyak kedelai di pasar," tulis Refinitiv.
Diketahui, harga minyak kedelai di Bursa Dalian China naik 1,8%, sementara kontrak CPO-nya tumbuh 2,5%. Adapun harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade tumbuh 0,8%.
Harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak sejenis karena persaingan untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 28 Juni 2022 - 12:48 WIB oleh Dinar Fitra Maghiszha dengan judul "Harga CPO Tumbang Dihantui Resesi, Pabrik Sawit Malaysia Setop Produksi". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://ekbis.sindonews.com/read/810993/34/harga-cpo-tumbang-dihantui-resesi-pabrik-sawit-malaysia-setop-produksi-1656392787?showpage=all
Editor : Muhammad Andi Setiawan