get app
inews
Aa Text
Read Next : Harga Minyak Sawit Mentah Malaysia Melambung Menyusul Pelarangan Ekspor Oleh Jokowi

Harga CPO Merosot, Malaysia Mulai Hentikan Produksi Minyak Dibeberapa Pabrik Sawit

Kamis, 30 Juni 2022 | 05:14 WIB
header img
Pabrik sawit Malaysia hentikan produksu pasca CPO Merosot, (Foto : Yorri Farli)

JAKARTA,iNews.id - Crude palm oil (CPO) atau harga minyak sawit mentah di perdagangan mengalami kemerosotan serta disusul ekspektasi kenaikan produksi dan kekhawatiran atas resesi.

Pantauan di bursa derivatif Malaysia, Selasa (28/6/2022), harga CPO kontrak teraktif September 2022 turun 0,30% di MYR4.907 per ton, setelah sempat anjlok lebih dari 2% pada sesi pagi. Ini terjadi menyusul reli hampir 5% pada sesi sebelumnya.

Seorang pejabat senior Asosiasi Pengolahan Minyak Sawit Malaysia / Malaysian Palm Oil Millers Association (POMA) menyatakan, sejumlah pabrik kelapa sawit di Malaysia akan menghentikan produksi untuk sementara waktu. Ini dilakukan menyusul penurunan harga minyak nabati secara drastis.

Langkah para produsen dijawab oleh otoritas Malaysia dengan meminta untuk terus menggenjot produksi meskipun harganya terus merosot. Pihak berwenang Malaysia juga dikabarkan meminta produsen untuk membeli kelapa sawit langsung dari petani.

Wakil Menteri Industri dan Komoditas Perkebunan Malaysia Wee Jeck Seng mengatakan, pemerintah telah menerima keluhan pabrik yang menolak membeli buah kelapa sawit.

"Buah kelapa sawit di petani tidak bisa disimpan lebih dari dua sampai tiga hari, atau mereka akan membusuk. Ini akan mempengaruhi petani kecil," sebut Wee, dilansir Reuters, Selasa (28/6/2022). "Pengusaha harus bertanggung jawab, tidak peduli apakah harganya tinggi atau rendah," tukasnya.


Wee menegaskan akan membahas lebih lanjut urusan ini bersama Dewan Minyak Sawit Malaysia dan regulator industri serta sejumlah pabrik yang bermasalah.

Analisa Refinitiv menunjukkan secara fundamental harga CPO cenderung 'bearish' alias memiliki tren menurun, dipicu ekspektasi resesi atau perlambatan aktivitas ekonomi.

"Tetapi penurunan harga masih terbatas, mengingat saat ini Ringgit Malaysia cukup lemah. Selain itu, ada diskon besar untuk harga kelapa sawit yang dapat menyaingi minyak kedelai di pasar," tulis Refinitiv.

Diketahui, harga minyak kedelai di Bursa Dalian China naik 1,8%, sementara kontrak CPO-nya tumbuh 2,5%. Adapun harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade tumbuh 0,8%.

Harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak sejenis karena persaingan untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 28 Juni 2022 - 12:48 WIB oleh Dinar Fitra Maghiszha dengan judul "Harga CPO Tumbang Dihantui Resesi, Pabrik Sawit Malaysia Setop Produksi". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://ekbis.sindonews.com/read/810993/34/harga-cpo-tumbang-dihantui-resesi-pabrik-sawit-malaysia-setop-produksi-1656392787?showpage=all
 

Editor : Muhammad Andi Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut