Prihatin dengan Tunanetra, Firman Bangun Pesantren dan SLB Sebagai Tempat Hafalan Quran

Tim iNews.Id
Pesantren dan SLB Cahaya Quran (Foto: ACT)

"Semua anak tunanetra yang tinggal di pesantren dan sekolah di SLB Cahaya Qur'an gratis. Semuanya berasal dari keluarga kurang mampu, yatim, dan dhuafa," tambah Firman.

Enam tahun beroperasi, kini Pesantren Tunanetra dan SLB Cahaya Qur'an tidak hanya menampung anak-anak tunanetra, tetapi juga anak-anak dengan gangguan down syndrome, autisme, dan keterbelakangan mental.

"Biaya operasional sekolah dari donatur dan swadaya masyarakat," ungkap Firman.

Salah seorang santri yang juga pengajar di Pesantren dan SLB Cahaya Qur'an Ade Suryani mengatakan saat ini Pesantren dan SLB Cahaya Qur'an kekurangan buku tajwid braille dan alat-alat untuk kegiatan ekstrakurikuler marawis. Selain itu, SLB juga butuh komputer khusus tunanetra untuk mendukung kegiatan TIK.

"Karena alat-alatnya belum ada, jadi kegiatan ekstrakurikuler ditunda dulu, sampai alat-alatnya ada," kata Ade yang juga sebagai penyandang tunanetra.

 



Editor : Muhammad Andi Setiawan

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network