Sesungguhnya daripada berkebiasaan keluh kesah, jauh lebih nyaman jika membiasakan diri senantiasa berdzikir menyebut nama Allah setiap kali menghadapi kenyataan baik itu yang sesuai dengan harapan maupun yang tidak. Sembari terus-menerus memperbaiki diri untuk mencari dan mendapatkan ridhoNya.
Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai dia beriman pada qadar baik dan buruk dari Allah, dan sampai yakin bahwa apa yang menimpanya tidak akan luput darinya, serta apa yang luput darinya tidak akan menimpanya.” (HR. Tirmidzi).
Berkeluh kesah juga tanda dari rasa kurang bersyukur pada Allah Swt. Orang yang mudah berkeluh kesah jika diberi dua mangga manis, maka akan mengeluh karena ingin tiga buah mangga lagi. Sementara dua mangga yang sudah dimilikinya tidak disyukurinya. Betapa rugi menjadi manusia yang demikian ini.
Semoga kita termasuk hamba allah yang terus bermujahadah menjauhkan kebiasaan berkeluh kesah atas hidup yang dijalani, dan termasuk manusia yang senantiasa bersyukur atas apa yang telah Allah limpahkan dan yakin bahwa setiap ketentuan Allah pasti mengandung kebaikan-kebaikan untuk manusia. Waallahu’alaam.
Oleh : Dr. H. Mukh Nursikin., M. SI
Dosen Pascasarjana IAIN Salatiga
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait