Lockdown Shanghai Dilonggarkan, Harga Minyak Naik

Antara
harga minyak dunia naik, (Foto : Reuters)

JAKARTA,iNews.id - Pada akhir perdagangan hari Selasa (17/4/2022) harga minyak dunia mengalami penguatan. ercatat minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli terangkat USD2,90 atau 2,4%, menjadi menetap di USD114,24 per barel.

Untuk minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni bertambah USD3,71 atau 3,4%, menjadi ditutup di USD114,20 per barel.
Hal ini karena perpanjangn kenaikan untuk hari keempat berturut-turut di tengah optimisme bahwa China akan melihat pemulihan permintaan yang signifikan setelah tanda-tanda positif bahwa pandemi virus corona surut di daerah yang paling terpukul.

Lalu, Shanghai bertujuan untuk membuka kembali secara luas dan memungkinkan kehidupan normal dilanjutkan untuk 25 juta orang di kota itu mulai 1 Juni, seorang pejabat kota mengatakan pada Senin (16/5/2022), setelah menyatakan bahwa 15 dari 16 distriknya telah menghilangkan kasus di luar area karantina.

Tapi, diperkirakan 46 kota di China berada di bawah penguncian, memukul belanja, produksi pabrik dan penggunaan energi.

"Kami melihat banyak sinyal bahwa permintaan akan mulai kembali di wilayah itu, mendukung harga yang lebih tinggi," kata direktur energi berjangka Bob Yawger di Mizuho.

Adapun sejalan dengan penurunan produksi industri yang tidak terduga, China memproses 11 persen lebih sedikit minyak mentah pada April, dengan throughput harian terendah sejak Maret 2020.
Sehingga bensin berjangka AS kembali ke level tertinggi sepanjang masa pada Senin (16/5/2022), karena penurunan stok memicu kekhawatiran pasokan.

"Harga minyak akan tetap bullish, terutama kontrak jangka pendek WTI, karena harga bensin AS terus naik di tengah melemahnya impor produk minyak dari Eropa," ucap kepala analis Kazuhiko Saito, di Fujitomi Securities.

Di mana harga minyak juga mendapat dukungan karena para diplomat dan pejabat Uni Eropa menyatakan optimisme akan mencapai kesepakatan tentang embargo bertahap minyak Rusia meskipun ada kekhawatiran tentang pasokan di Eropa timur.

Diketahui, Austria mengharapkan Uni Eropa untuk menyetujui sanksi dalam beberapa hari mendatang, Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg mengatakan itu pada Senin (16/5/2022).

Dilanjut dengan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan Uni Eropa akan membutuhkan beberapa hari lagi untuk menemukan kesepakatan.

"Dengan larangan yang direncanakan oleh Uni Eropa terhadap minyak Rusia dan peningkatan lambat dalam produksi OPEC, harga minyak diperkirakan akan tetap dekat dengan level saat ini di dekat 110 dolar AS per barel," jelas mitra Naohiro Niimura di Market Risk Advisory.
 



Editor : Muhammad Andi Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network