JAKARTA,iNews.id - Ade Armando seorang pegiat media sosial babak belur karena menjadi korban pengeroyokan massa ketika demo mahasiswa di depan gedung DPR-MPR RI Jakarta Pusat akarta Pusat Senin (11/4/2022).
Hingga hari ini, Polisi mengamankan tiga orang pelaku pengeroyokan Dosen UI itu. Sedangkan tiga pelaku lainnya masih menjadi buronan polisi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, Saat ini enam orang pelaku yang sudah teridentifikasi. Dari enam orang tersebut, tiga pelaku sudah berhasil diamankan.
"Polda Metro Jaya berhasil melakukan identifikasi pada pelaku pemukulan Ade Armando. Ada enam orang yang kami jadikan tersangka," kata Zulpan.
Identitas pemukul Ade Armando yang pertama yaitu Muhammad Bagja dan Komar. Bagja ditangkap di Jakarta sedangkan Komar tertangkap di kawasan Jonggol.
Kombes Pol Zulpan melanjutkan, Hasil pemeriksaan awal terhadap Muhammad Bagja, dia melakukan pemukulan karena kesal dengan perkataan Ade Armando di media sosial.
"Bagja sampaikan dalam pemeriksaan yang bersangkutan kesal dengan apa yang disuarakan korban di media sosial," kata Zulpan.
Zulpan menambahkan, Bagja kesal karena perkataan Ade Armando di media sosial yang selalu memunculkan polemik di masyarakat dan Bagja tidak setuju akan hal itu. Ia langsung menghampiri Ade Armando dan memukulinya.
"Selama ini ia lihat di medsos Ade suarakan hal-hal bertentangan dengan pelaku sehingga lakukan pemukulan," katanya.
Sementara pelaku Komar diketahui hanya ikut-ikutan dan terprovokasi oleh massa ketika berlangsungnya pengeroyokan.
"Komar melakukan pemukulan karena terprovokasi dengan situasi yang ada di TKP," kata Zulpan
Pelaku yang ditangkap lainnya Dhia Ul Haq. Dia tertangkap di Pondok Pesantren Kawasan Serpong, Tanggerang Selatan. Dhia yang saat demo itu terlihat memakai topi hitam, melakukan penyerangan pertama kali terhadap Ade Armando.
"Iya (Dhia Ul Haq ditangkap)," kata Kombes Pol Zulpan.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait