Pemecatan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Dokter Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membuat masyarakat gempar.
Kabar pemecatan Dokter Terawan ini pun viral di media sosial. Ada pihak yang mendukung keputusan tersebut karena alasan rentetan 'dosa' Dokter Terawan di mata IDI, sementara sebagian lainnya menyayangkan keputusan pemecatan itu.
Bahkan, pihak yang tak setuju dengan keputusan IDI untuk memecat keanggotaan Dokter Terawan membuat petisi di Change.org. Petisi tersebut berharap agar Dokter Terawan tidak dipecat dari keanggotaan IDI.
Berdasar pantauan MNC Portal, judul petisi tersebut ialah 'Save dr Terawan dari Sanksi Pemecatan'. Petisi dibuat oleh Mirna Lestari. Hingga kini, sudah ada 24.636 orang yang menandatangani petisi yang ditargetkan rampung di 25 ribu penandatangan.
Di keterangan petisi, Mirna mengatakan bahwa apa yang dikerjakan Dokter Terawan di dunia kesehatan Indonesia amatlah berharga dan sudah menyelamatkan banyak nyawa.
"Metode briliannya (terapi cuci otak) sudah menyelamatkan hidup banyak orang, termasuk saya," tulis Mirna yang mengaku sebagai salah seorang pasien dr Terawan yang berhasil disembuhkan.
Ya, metode cuci otak dr Terawan adalah terapi kesehatan paling kontroversial. Cuci Otak dr Terawan diklaim bisa mengatasi penyumbatan dalam pembuluh darah. Mirna menegaskan bahwa terapi tersebut sudah teruji secara ilmiah dan tidak melanggar Kode Etik.
Jika dilihat dari keterangan petisi, terkumpulnya 20 ribuan netizen yang menandatangani petisi tersebut hanya dalam waktu 2 jam. Bukan waktu yang lama sampai akhirnya petisi itu mendapat dukungan netizen.
Ini juga menandakan bahwa dukungan terhadap dr Terawan menggema di masyarakat. Bahkan, di Twitter tagar #savedrterawan sempat menjadi trending topik. Banyak netizen menyayangkan IDI mengeluarkan keputusan untuk memecat dr Terawan dari keanggotaan IDI.
Salah satu netizen dengan tagar #savedrterawan mengutarakan bahwa di Indonesia itu orang pintar dipecat.
"Di #Indonesia, orang pintar dipecat, yang boleh hanya yang jago pencitraan #savedrterawan," tulis @tonyvialy.
Apa sesungguhnya kesalahan dr Terawan sehingga harus dipecat permanen dari IDI? Pemerintah dan DPR harus segera melakukan pengusutan tuntas. Publik jadi resah dan heboh nih," komen @ManagaraT.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait