LOMBOK,iNews.id - Penyelenggaraan Multaqa Nasional VII Organisasi Alumni Al-Azhar Internasional (OIAA) Cabang Indonesia yang digelar di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (19/3/2022) telah menghasilkan tujuh simpulan dan rekomendasi.
Rekomendasi itu merupakan hasil diskusi dengan para pakar dari berbagai bidang keilmuan, antara lain TGB M Zainul Majdi, (Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar Cabang Indonesia, Wakil Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia), Ibrahim al-Hud Hud (mantan Rektor Universitas Al Azhar Mesir), dan Erick Tohir (Meneg BUMN). Kemudian Hery Gunardi (Dirut Bank Syariah Indonesia), Irwan Trinugroho (Pakar Bidang Green Economics dari UNS), Yuli Yasin (Badan Wakaf Indonesia) dan Masnun Tahir (Rektor Universitas Islam Negeri Mataram).
Dari keterangan tertulis yang didapat , tujuh rekomendasi tersebut dibacakan oleh Sekjen Organisasi alumni Al-Azhar Internasional (OIAA) Cabang Indonesia Muchlis M Hanafi Di arena Multaqa “Ini merupakan rumusan hasil diskusi 350 peserta multaqa yang merupakan alumni dari berbagai daerah dengan membahas berbagai tema,” ujar Muchlis.
Adapun tujuh rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut.
1.Alumni Al-Azhar menegaskan kembali komitmen bersama dalam meneguhkan wasathiyyah Islam sebagai manhaj dan karakter ajaran Islam yang mengedepankan aspek keseimbangan (al-tawazun), keadilan (al-‘adaalah), kemaslahatan umum (al-mashlahah) dan keberlanjutan (al-istidâmah) dalam seluruh sektor kehidupan.
Oleh karenanya, alumni Al-Azhar mendukung program penguatan Moderasi Beragama yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, sebagai salah satu ikhtiar dalam menciptakan kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara yang rukun, damai dan harmonis
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait