"Sejak 2016, Baznas telah melakukan upaya digitalisasi yang terus dikembangkan menjadi transformasi digital secara menyeluruh dari semua proses kerja Baznas. Baznas selalu berusaha memberi kemudahan kepada masyarakat untuk menebar kebaikan," kata Noor. Baznas telah berkolaborasi dengan lebih dari 80 mitra platform digital, yang terdiri atas beragam peran, antara lain sebagai fasilitas payment gateway, crowdfunding, e-commerce, penyediaan QRIS untuk ZIS, dan penyedia teknologi chatbot ataupun teknologi augmented reality (AR).
Baznas juga memiliki sistem backbone yang disebut SIMBA, singkatan dari Sistem Informasi dan Manajemen Baznas. SIMBA merupakan sistem yang dikembangkan sejak 2012 dan berperan penting dalam pencatatan aktivitas pengelolaan zakat, infak, dan sedekah secara nasional. Upaya digitalisasi yang dikembangkan Baznas membuahkan hasil dan meningkatkan pengumpulan zakat setiap tahunnya.
Pengumpulan zakat melalui dompet digital atau online tercatat meningkat 26%-30% sepanjang pandemi Covid-19. Melalui zakat online Baznas, masyarakat bisa menunaikan zakatnya di mana pun tanpa harus keluar rumah.
"Pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas masyarakat membuat Baznas menggenjot digitalisasi zakat. Alhamdulillah upaya ini membuahkan hasil peningkatan ZIS, berkat kemudahan dan sifat kedermawanan masyarakat untuk membantu sesama. Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung proses digitalisasi zakat Baznas," kata Noor.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait