Wacana Penundaan Pemilu 2024, Relawan Perjuangan Demokrasi Angkat Bicara

Febyarina Alifah Hasna' Nadzifah
Muhammad Fadlil Kirom, Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Jawa Tengah, salah satu organisasi sayap PDIP yang menolak penundaan pemilu 2024. (Foto. Mushonifin/sigijateng.id)

SALATIGA, iNews.id - Wacana penundaan pemilu 2024 hingga kini masih menuai polemik. Banyak kalangan yang menilai bahwa gagasan tersebut konyol dan inkonstitusional. Salah satu organisasi sayap PDIP, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) vokal mengkritik gagasan penudaan pemilu. Repdem merasa penundaan pemilu bertentangan dengan prinsip reformasi.

Muhammad Fadlil Kirom, Ketua Repdem Jawa Tengah mangatakan wacana penundaan pemilu benar-benar ahistoris dan inkonstitusional.

Menurutnya, jika pandemi Covid-19 yang dijadikan alasan, pilkada tahun 2020 lalu merupakan bukti nyata bahwa pemilihan tetap dapat dilaksanakan dan berjalan dengan aman di tengah kuatnya pandemi saat itu.

Pria yang aktif pada pendampingan petani itu mengingatkan salah satu spirit reformasi adalah pembatasan kekuasaan yang termaktub dalam amandemen UUD 1945. Dalam amandemen tersebut ditegaskan, kekuasaan presiden hanya dibatasi 2 periode.

Padil meminta agar regenerasi politik yang pernah mengalami stagnasi di era orde baru, di mana Pak Harto memimpin lebih dari 30 tahun tidak boleh terulang lagi.

Selain mengkritik penundaan pemilu, Padil juga mengungkapkan keresahannya soal makin cepatnya perubahan akibat teknologi dan globalisasi. Ia memandang perlu pemikiran dari generasi muda agar sesuai dengan tantangan zaman. Bagi Padil, ide menunda pemilu, apalagi menambah periode jabatan presiden akan semakin menambah deretan panjang antrian politik dan berpotensi menjadi instabilitas politik.

Padil mensinyalir ada beberapa pihak di lingkungan Presiden Jokowi yang mencari muka agar mendapat keuntungan besar.

"Akhirnya kita bisa membuat dugaan, ada beberapa orang di sekitar Jokowi yang mencari muka dan selama ini mendapatkan keuntungan besar," jelasnya dalam keterangan yang tertulis, Jumat (04/03/22).

Dari segi kesiapan pemilu, Januari 2022 ini sendiri sudah terpilih komisioner KPU dan Bawaslu. Sepanjang sejarah pemilu di Indonesia dari tahun 1955 hingga 2019 secara umum berjalan aman tanpa gejolak besar. Bahkan dalam perjalanannya, Indonesia belum pernah mengalami pengulangan atau penundaan pemilu.

Padil berkisah, masyarakat Indonesia sudah sangat terbiasa menangani konflik akibat pemilu, itulah sebabnya hingga saat ini masyarakat Indonesia tak mudah terpecah belah akibat pemilu.

"Akhirnya, dinamika politik memang akan terus berjalan, namun jangan menjadi amnesia yang melupakan amanat konstitusi, reformasi dan regenerasi. Jika itu dilanggar, bisa dipastikan akan tergulung oleh sejarah. Mari sukseskan pemilu 2024. Tetap jaga kewarasan, kesehatan dan riang gembira," pungkasnya.

Editor : Febyarina Alifah Hasna Nadzifah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network