100 Diplomat Barat dan AS Ngacir Saat Menlu Rusia Bicara di Forum PBB

Esnoe Faqih
100 Diplomat tinggalkan ruang sidang saat Menlu Rusia Bicara di Forum HAM PBB. FOTO/Reuters

Di antara diplomat yang melakukan boikot adalah Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly dan Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod. Mereka bergabung dengan Duta Besar Ukraina, Yevheniia Filipenko di belakang bendera besar berwarna biru dan kuning Ukraina. 

"Ini adalah pertunjukan dukungan yang luar biasa bagi warga Ukraina yang berjuang untuk kemerdekaan mereka," kata Filipenko kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters. 

Menurut Filipenko, telah terjadi kehancuran besar-besaran terhadap infrastruktur sipil di Kharkiv. “"Bangsal bersalin sedang diserang, bangunan tempat tinggal sipil dibom," tegasnya. 

Sementara Joly Kanada mengatakan, Lavrov memberikan versi yang salah, tentang apa yang terjadi di Ukraina. “Itulah mengapa kami ingin menunjukkan sikap yang sangat kuat bersama-sama," ungkapnya. 

Kanada juga akan mengajukan petisi ke Pengadilan Kriminal Internasional atas apa yang dikatakan Joly sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang" Rusia. Dia mengacu pada pengadilan yang berbasis di Den Haag di mana kantor kejaksaan ICC pada hari Senin mengatakan akan meminta persetujuan pengadilan untuk membuka penyelidikan atas dugaan kejahatan perang di Ukraina. 

Utusan AS untuk Dewan Hak Asasi Manusia, Michele Taylor, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Perang agresi Rusia ini akan memiliki implikasi mendalam bagi hak asasi manusia di Ukraina dan Rusia, dan para pemimpin Rusia akan dimintai pertanggungjawaban." tegasnya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network