Dibandingkan dengan varian delta, varian omicron berkembang lebih cepat, namun diharapkan puncak omicron akan cepat selesai tanpa harus menelan banyak korban yang harus dirawat.
bahkan para ahli kesehatan Indonesia mengungkap alasan kenapa Omicron lebih cepat menyebar daripada virus corona varian lainnya.
Juru Bicara Satgas Covid-19 RS Universitas Sebelas Maret (UNS) menjelaskan, dr Tonang Dwi Ardiyanto SpPK, PhD, subvarian Omicron BA.1 memiliki karakteristik cepat berkembang di saluran pernapasan, tapi lambat berkembang di paru-paru.
“Inilah yang kita duga menjadi salah satu faktor gejala yang dialami pasien terinfeksi Omicron cenderung lebih ringan daripada varian Delta. Tapi kita patut khawatir dengan subvarian Omicron BA.2 atau Son Of Omicron, yang kemampuan berkembang di paru-paru bisa mendekati kemampuan Delta,” jelas dr Tonang.
dr Tonang juga menyebut bahwa rata-rata derajat keparahan penyakit pada pasien terinfeksi Omicron ini memang lebih ringan daripada varian Delta tahun lalu. Tapi ia juga mewanti-wanti munculnya subvarian Omicron BA.2 atau varian baru lagi dalam waktu dekat.
Tapi sebenarnya, menurut dr Tonang, masyarakat tidak perlu terjebak dengan Omicron dan Delta. Karena semuanya sama-sama virus Covid-19 yang mudah menular dan berbahaya.
“Saya yang termasuk mempercayai apabila varian baru akan mendominasi, maka pelan-pelan varian sebelumnya berkurang. Hanya saja semua varian virus ini berisiko membuat pasiennya bergejala berat," ungkapnya.
"Perkara Omicron atau bukan itu kepentingannya untuk epidemiologis, agar bisa memetakan dan melihat tren ke depan. Tapi bagi masyarakat, apapun varian Covid-19 yang menginfeksinya, cara penanganannya sama,” lanjutnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait