Maka, ia berharap adanya struktur pengurus MWC NU yang baru dengan semangat baru mampu membangkitkan etos berorganisasi, berkhidmah untuk ummat, lebih kompak, serta membawa jamiyah NU Mranggen lebih maju.
"Kita berorganisasi diibaratkan dua tangan yang saling tolong menolong, bisa saling bertemu. Beda dengan telinga, tidak pernah ketemu. Maka dalam kepengurusan jangan seperti telinga, jadilah seperti tangan, satu sama lain pasti ada kekurngan dan kelebihan maka harus bisa melengkapi," tuturnya.
KH Muhammad Aminuddin menambahkan, hasil Muktamar Ke 34 NU di Lampung membawa semangat kemandirian NU sebagaimana yang diharapkan para masyayikh. Artinya, program-program kerja di jajaran NU tidak sekadar mengurusi amalan Aswaja Annahdliyyah serta syiar, namun juga kesejahteraan ummatnya.
"Maka kami sangat berharap kita bersama-sama menyukseskan program andalan NU di Jateng yaitu Koin NU. Dengan Koin NU, maka semua program NU akan bisa terlaksana. Tidak perlu proposal, karena memiliki kemandirian. Di Demak sudah mulai bergerak di mana-mana, maka Mranggen kami berharap juga bergerak," ungkapnya.
Adapun, dalam prosesi pelantikan pengurus MWCNU Mranggen tersebut juga disaksikan Pengasuh Pesantren Girikusumo, Banyumeneng, Mranggen, KH Munif Muhammad Zuhri. Selain itu, juga dihadiri Wakil Bupati Demak Drs KH Ali Makhsun M.Si yang sekaligus Rois Syuriah MWC NU Kecamatan Mranggen.
Termasuk dihadiri seluruh Badan Otonom NU, antaralain Muslimat, GP Ansor, Fatayat, ISNU, Pagar Nusa, IPNU-IPPNU.
Mustasyar MWC NU Mranggen yang juga pengasuh Pondok Pesantren Daarul Ma’wa Suburan Mranggen Demak, Prof Dr KH Abdul Hadi, juga mendukung semangat hasil Muktamar Ke 34 NU di Lampung.
Editor : Febyarina Alifah Hasna Nadzifah
Artikel Terkait