Begitu selesai menyampaikan sambutannya Presiden Soekarno singgah di kediaman Walikota Salatiga untuk beristirahat dari aktivitasnya. Aneka makanan sudah tersuguhkan dihadapan Soekarno untuk disantapnya, dari sekian banyak makanan yang tersedia, mata Soekarno tertuju pada satu menu favoritnya yaitu sayur lodeh. Dengan lahapnya sang presiden menyantap menu makan siang yang disediakan, menurutnya sayur lodeh tersebut sangat lah enak. Spontan saja presiden Soekarno bertanya siapa sang pembuat sayur lodeh yang sangat sedap tersebut.
Lewat tangan terampilnya, Hartini mampu membuat Presiden Soekarno kagum dengan masakan sayur lodehnya, sontak saja Presiden Soekarno langsung menyalami tangan Hartini yang sedang gugup karena dipuji oleh orang nomor satu di Indonesia tersebut. Ternyata cerita sayur lodeh tidak berakhir disitu saja, Soekarno merasa hatinya telah tertambat di Kota Salatiga pada seorang wanita bernama Hartini.
Tidak membutuhkan waktu lama Soekarno mencoba untuk menyatakan perasaannya kepada Hartini. Gayung bersambut, ternyata Hartini juga menyimpan perasaan yang sama kepada sang proklamator tersebut. Jalinan cinta pun terjadi antara Jakarta dengan Salatiga, mereka memutuskan untuk mengikat jalinan kasih mereka lewat pernikahan, mereka menikah tanggal 7 Juli 1954 di Istana Cipanas.
dikutip dari Buku " Salatiga dan Orang-Orang Ternama" Hartini ternyata bukan asli orang Salatiga, Hartini lahir di Ponorogo, Jawa Timur tanggal 20 September 1924. karena kecantikannya Hartini disunting oleh Suwondo dan menetap di Salatiga. namun dalam usianya yang masih muda umur 28 tahun, Hartini sudah menjadi janda.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait