Secara ringkas sebab turun ayat ini adalah, paska perang Uhud, Abu Sufyan pemimpin Kafir Quraisy masih penasaran atas kekalahan pasukannya. Lalu mengrim Nuaim bin Mas’ud serta 3 orang kawannya untuk menakut nakuti kaum Muslimin yang masih kelelahan dengan menebar berita hoax, bahwa Abu Sufyan dengan pasukan besar sudah siap2 menyerang kaum Muslimin. Karena itu “takutlah kepada mereka”. Mendengar insinuasi empat orang itu, kaum Muslimin bukannya takut, tapi mereka berkata : “ hasbunallah wa ni’mal wakil = cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”.
Jadi ayat 173 Ali Imran tersebut memang ayat yang turun dalam situasi perang . Namun banyak hadits yang menyatakan bahwa kalimat itupun adalah kalimat dzikir yang kaum Muslimin dianjurkan untuk sering membaca dan melantunkannya, seperti kalimat2 dzikir lainnya.
Berbagai penjelasan para sahabat dan ulama tentang kalimat “hasbunallah wa ni’mal wakil”, sebagai dzikir yang dianjurkan agar sering dibaca kaum Muslimin”. Terutama di kala ditimpa kesulitan dan keprihatinan.
Sahabat senior Abdullah bin Abbas ra pernah berkata : “ bahwa hasbunallah wa ni’mal wakil pernah dipanjatkan Nabi Ibrahin as ketika akan dilemparkan ke dalam api yang berkobar atas perintah raja Namrudj. Dan beliau diselamatkan Allah swt.
Beberapa hikmah dari do’a hasbunallah wa ni’mal wakil adalah :
1. Menentramkan hati.
Membuat hati menjadi tentram, Rasa gundah dan galau akan terkikis.
2.Meningkatkan keimanan.
Dengan menghayati dan meresapkan kalimat itu, keimanan kepada Allah swt akan semakin mantap dan kuat. Tidak takut lagi kepada selain Allah.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait