SALATIGA,iNewsSalatiga.id - Futsal merupakan olahraga yang digemari oleh banyak kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Permainan ini tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga memberikan banyak manfaat, seperti mengedepankan sportivitas, mengembangkan sikap sosial, melatih bakat, minat, dan keterampilan. Futsal merupakan olahraga sepak bola yang saat ini banyak menarik perhatian seiring dengan perkembangan kompetisi dan peraturannya. Dan olah raga ini dapat mengembangkan potensi, bakat dan talenta anak sejak dini.
Namun, dibalik ketenaran olahraga futsal di masa sekarang ini, tentunya banyak orang-orang yang belum mengetahui sejarah futsal. Banyak orang yang mengenal futsal sebagai cabang olahraga yang bermanfaat bagi Kesehatan tubuh tanpa mengetahui bagaimana sejarah futsal ataupun sturktur pembangun olahraga futsal. Untuk menambah pengetahuan, kamu bisa membaca sejarah adanya futsal. Bagaimana sejarahnya? Berikut sejarah singkat olahraga futsal dan perkembangannya di Indonesia.
Sejarah Futsal
Permainan futsal pertama kali dipopulerkan oleh Juan Carlos Ceriani pada tahun 1930 di kota Montevideo, Uruguay. Ia menciptakan permainan futsal ini dengan menggabungkan beberapa cabang olahraga seperti sepak bola, bola voli, dan bola basket. Permainan ini awalnya dimainkan di lapangan basket, namun akhirnya Juan menyempurnakan aturannya hingga menyerupai permainan sepak bola. Seiring semakin populernya olahraga ini, akhirnya dibentuklah badan resmi pengelola futsal, yaitu FIFUSA (Fédération Internationale de Football Association). Turnamen futsal internasional pertama diadakan pada tahun 1965 dan dimenangkan oleh Paraguay. Setelah FIFUSA berhasil mempopulerkan olahraga futsal dan dikenal banyak orang, FIFA akhirnya mengakui keberadaan futsal pada tahun 1989. Bagaimanapun, futsal juga berkontribusi terhadap industri sepak bola internasional. FIFA juga mengambil alih penyelenggaraan Piala Dunia Futsal. Kejuaraan Futsal pertama diadakan di Belanda pada tahun 1989, dan yang kedua di Hong Kong pada tahun 1992.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait