Pembacaan Puisi Syaichona Kholil Bangkalan Jadi Rangkaian Puncak Peringatan Harlah NU

Tim iNews.Id
Puncak Harlah PBNU akan diadakan di halaman Pondok Pesantren Syaichona Kholil Bangkalan, ( Foto/Dok)


JAKARTA,iNews.id-  Puncak peringatan Hari Lahir ( Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-99 dalam penanggalan hijriah, dan ke-96 dalam penanggalan masehi diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Surabaya dan Bangkalan, Jawa Timur. Dengan mengusung tema “Merawat Jagat Membangun Peradaban”, puncak Harlah digelar Rabu (16/2) dan Kamis (17/2).

Dari keterangan tertulis yang diterima oleh Tim iNewsSalatiga kegiatan tersebut juga akan turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar, Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf, para kiai sepuh hingga para Ketua Pegurus Wilayah NU (PWNU) se Indonesia

“Puncak Harlah dimulai pada Rabu dengan ziarah ke makam muassis (pendiri) NU di Jombang, KH Hasyim Asyari, KH Bisri Syansuri, dan KH Wahab Hasbullah,” kata Gus Ipul, Selasa (15/2).

Usai ziarah, lanjut dia, para kiai, kemudian pengurus PBNU dan PWNU se Indonesia akan menggelar ramah tamah di Gedung Grahadi Surabaya. Pada Kamis (17/2), rangkaian Harlah akan dimulai pada siang hari dengan membacakan tahlil dan doa di gedung Hoofdbestuur PCNU Bubutan Surabaya.

Dalam bahasa Belanda Hoofdbestuur berarti Pengurus Besar atau Kantor Pusat. gedung ini merupakan tempat yang mempunyai nilai sejarah yang besar bagi kelahiran NU, gedung ini pun dahulu pernah menjadi kantor pusat dari PBNU .  Di gedung ini pula KH Hasyim Asy'ari dan Ulama se Jawa dan Madura merumuskan resolusi jihad untuk melawan penjajah pada 21 dan 22 Oktober 1945.

Setelah membaca tahlil di Hoofdbestuur PCNU Bubutan Surabaya, rombongan PBNU dan para pengurus PWNU se Indonesia lantas menuju ke Bangkalan untuk ziarah ke makam Syaichona Kholil Bangkalan.

Pada malam harinya yakni mulai pukul 19.00 WIB puncak Harlah akan digelar di halaman Pondok Pesantren Syaichona Kholil Bangkalan.

“Akan penampilan KH Zawawi Imron yang akan membacakan puisi khusus tentang Syaichona dan akan dibaca di dalam musalla bersejarah tempat dulu Hadratussyaikh berguru pada Syaichona,” terang Gus Ipul.

Musalla bersejarah yang dimaksud Gus Ipul adalah sebuah bangunan musalla kecil berukuran sekitar 5x5 meter yang terbuat dari kayu dan hingga saat ini masih terjaga keasliannya. Musalla ini berdiri tepat di tengah pesantren dan saat ini juga masih digunakan untuk mengaji dan beribadah para santri.

Puncak Harlah kali ini juga akan diisi sambutan langsung dari Ketua Umum PBNU, Rais Aam PBNU serta Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang akan berpidato secara virtual.

Puncak Harlah ini merupakan rangkaian setelah sebelumnya juga digelar Harlah di Balikpapan, serta di Labuhan Bajo, NTT.

Editor : Muhamad Andi Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network