Mesir merupakan salah negara di Timur Tengah yang menggunakan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi negera. Meski demikian, saat kita datang ke Mesir dan berbicara kepada orang-orang Mesir pada umumnya dengan menggunakan Bahasa Fusha atau Bahasa Arab yang baku level tinggi, dengan durasi yang cukup panjang, bisa jadi sebagian dari mereka akan menjawab dengan "Shadaqallāhul'adzīm". Seolah-olah kita sudah selesai membaca al-Qur'an.
Hal ini terjadi karena sebagian besar orang Mesir menggunakan Bahasa Amiyah, bahasa pasaran atau bahasa Arab dialek Mesir dalam komunikasi mereka sehari-sehari yang berbeda cukup jauh dari bahasa Arab yang kita pelajari di tanah air.
Obrolan sehari-hari menanyakan kabar misalnya, tidak banyak yang menggunakan "kaifa hāluk/hālukum?" atau "Kaifa ashbahta", tapi yang lebih sering digunakan adalah " 'āmil eih? / izayyak?/eih akhbārak".
Kalau tidak mengetahui maksudnya dapat terjadi salah faham. Ditanya “āmil eih?", dapat dijawab "thālib"/mahasiswa karena dikira bertanya 'amal/pekerjaan. Padahal pertanyaan ini bisa dibilang sama dengan obrolan sehari-hari bahasa Inggris: "How are you doing?" yang bisa diartikan "apa kabarmu?".
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait