Pada era modern ini, jual beli online semakin banyak peminatnya. Hal ini disebabkan karena jual beli online memberikan kemudahan bagi penjual maupun pembeli. Akan tetapi, lambat laun hal ini menjadi celah bagi oknum nakal untuk mencari keuntungan dengan cara menipu. Salah satunya dengan menggunakan nota palsu yang telah diedit. Maka dari itu kita harus bisa membedakan mana yang termasuk kategori penipuan maupun bukan.
Salah satu kejadian yang pernah kami alami adalah pelanggan yang mengirim bukti nota transfer, namun mengaku kelebihan transfer dan meminta untuk melakukan refund. Penipu dengan panik meminta uang pengembalian, karena uangnya akan segera digunakan. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah jangan panik, tanggapi dengan santai.
Dari biaya awal yang seharusnya 10.000. penipu menransfer sebesar 350.000. Langkah mudah di awal kita logika saja, dari 10.000 menjadi 350.000. Jika kelebihan angka 0 di akhir, mungkin bisa terjadi. Akan tetapi, bahkan kelebihannya tidak mencantumkan angka 1. Kemungkinan human error dalam melakukan kesalahan input semacam itu sangatlah kecil.
Nota Palus
Kami akui, editan di atas sangatlah mirip dengan aslinya. Tapi tak apa, kita cari cara antisipasi yang lain. Kita dapat menggunakan pencarian nomor telepon. Kita bisa menggunakan aplikasi Get Contact. Aplikasi ini cukup efektif untuk mencari tagar-tagar berkaitan dengan nomor penipu. Kebetulan sudah ada 3 tagar yang mendukung bahwa nomor tersebut memanglah nomor penipu.
Aplikasi get contact untuk mencari identitas nomor
Selanjunya, penipu mengancam akan memblokir nomor rekening kita. Santai saja, salah salah satu cara memblokir rekening adalah nota asli. Nota asli memiliki kode unik di setiap transaksi. Pemblokiran hanya bisa dilakukan di bank dengan menyerahkan bukti tranfer dan menceritakan kronologi kejadian.
Cara paling mudah dalam menghindari penipuan semacam ini adalah kita harus memiliki akun mobile banking. Jadi kita bisa langsung melakukan cek ke rekening kita ketika ada transfer masuk.
Tips & trik untuk mengantisipasi penipuan:
- Jangan panik, kuasai keadaan, ambil informasi dari penipu sebanyak banyaknya, kemudian analisis informasi tersebut.
- Cobalah browsing dan cari informasi apabila penipu menyebutkan tata cara ataupun istilah-istilah yang sepertinya janggal dan aneh.
- Lakukan analisa logika singkat. Seperti yang kami sebutkan di paragraf awal tadi.
- Jika kalian cukup ahli di bidang desain, kalian dapat menganalisis nota yang penipu kirim. Apakah termasuk nota asli atau editan.
- Jangan berikan identitas asli rekening kalian. Ketika penipu akan melakukan transfer, berikan nomor rekening yang asli. Namun untuk nama pemilik rekening, berikan identitas yang di ubah satu hurufnya. Misal rekening kalian atas nama Achmad Muzaqi, kalian cukup berikan identitas Achmad Muzaki kepada penipu. Jika nota tersebut palsu, maka penipu akan menuliskan Achmad Muzaki. Lain halnya jika nota tersebut asli, sistem akan mencetak identitas asli Achmad Muzaqi.
- Nota palsu akan lebih sulit terdeteksi apabila menggunakan nota M-Banking. Itu sebabnya kita harus memiliki akun M-Banking untuk bisa langsung melakukan cek terhadap setiap transaksi yang masuk.
- Untuk mendeteksi rekening penipu, kita dapat menggunakan web kredibel.com. Cukup masukan nomor rekening, maka akan ada informasi telah melakukan penipuan berapa kali. Kalian juga bisa melaporkan nomor rekening di sini apabila pernah tertipu. Selain kredibel.com, kalian juga bisa menggunakan situs web lain untuk melakukan cek rekening penipu.kredibel, situs untuk meengetahui penipuan di rekening
- Selain cek rekening penipu, kita juga bisa cek nomor penipu. Seperti yang tertulis di atas tadi. Kita dapat menggunakan aplikasi Get Contact. Ini merupakan aplikasi gratis yang dapat kita unduh di google playstore. Kita hanya perlu memasukkan nomor telepon penipu, maka akan ada beberapa tagar yang muncul.
Itulah beberapa cara agar terhindar dari penipuan dengan modus kelebihan nominal transfer dan nota palsu. Jangan ragu bertanya kepada teman Anda yang lebih tahu supaya Anda terhindar dari modus-modus penipuan lain.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait
