“Sekarang yang mondok banyak yang baca Arab saja tidak bisa,” ucapnya, karena itu pengawalan terhadap madin sangat penting.
Kapolri Ajak Tangkal Radikalisme dan Persilahkan Santri Daftar Polisi
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan bahwa negara Indonesia dibangun atas beragam perbedaan, termasuk perbedaan agama. Sehingga nilai-nilai persatuan menjadi sangat penting.
“Kita berharap RMI bisa menjadi garda terdepan untuk menjaga persatuan itu,” katanya.
Ia juga menyampaikan pentingnya peran pesantren dalam menangkal gerakan radikalisme yang ada di Indonesia. Sebab akhir-akhir ini pihaknya dihadapkan dengan adanya peristiwa-peristiwa gerakan radikalisme, terorisme, dan gerakan gerakan yang mengarah ke anti NKRI. Maka butuh peran dari berbagai sektor. Mulai dari pihak kepolisian, BNPT, hingga para ulama.
“Harapan kita pesantren menjadi basis utama agar kelompok tersebut tidak berkembang,” ucap Sigit.
Di akhir kesempatan, Kapolri mempersilahkan para santri untuk bisa menjadi bagian dari Polri. Ia menyebut, para santri bisa mendaftar jadi polisi melalui dua jalur. Jalur pertama, dengan cara regular seperti pendaftaran pada umumnya. Sedang jalur kedua, pihaknya ada penjaringan khusus untuk kalangan pesantren.
“Kita punya program untuk mendatangi pesantren, kemudian kita pilih apakah sesuai syarat. Kita juga siapkan pendampingannya,” jelasnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait