Karenanya, Suyitno meminta agar pemanfaatan MOOC Pintar untuk PPKB guru madrasah ini dijalankan sesuai target yang dibutuhkan masyarakat. “Semua harus dikerjakan sesuai dengan target, tidak boleh tanpa target. Juga harus harus disesuaikan dengan kebutuhan public. Benar tidak yang kita kerjakan dibutuhkan masyarakat,” pintanya.
“Kementerian Agama ini terdiri dari banyak unit eselon satu. Jika diibaratkan kereta, Lembaga kita ini terdiri dari banyak gerbong, tapi masinisya satu, pemimpinnya satu. Meskipun tugas dan fungsi Ditjen Pendis dan Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia berbeda-beda, tapi tujuan kita satu, di bawah satu komando. Jadi sinergi ini wajib kita lakukan,” tambahnya.
PPKB guru madrasah akan dilaksanakan dengan menggunakan beberapa skema, yaitu synchronous dan asynchronous. Asynchronous akan digunakan dengan memanfaatkan MOOC Pintar dan LMS (Learning Manajemen System) PPKB, sementara synchronous akan dilaksanakan secara tatap muka, dan blended.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait