Tak Terima Rambut Urakan Anaknya Dicukur, Orang Tuanya Gunting Paksa Rambut Gurunya

Rahman Asmardika
Rambut seorang guru yang dipotong paksa oleh orang tua murid karena sudah mencukur rambut anaknya yang urak-urakan, (Foto : Facebook/Insan Dai)

JAKARTA,iNewsSalatiga.id - Tidak terima rambut anaknya yang panjang dan tidak terawat ditertibkan oleh seorang guru, orang tuanya datang ke SD Negeri di Gorontalo dan membalas memotong paksa rambut guru yang mencukur anaknya.

Sontak aksi pemotongan rambut paksa kepada Ulan Hadji, seorang guru dari SDN 13 Paguyamana ini menghebohkan warganet. kejadian tersebut tentu langsung menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat.

Kejadian pemotongan rambut seorang guru oleh oknum orang tua murid ini terungkap dalam postingan di akun Facebook Insan Dai, kejadian tersebut tentu dianggap sebagai bentuk pelecehan kepada tenaga pendidik. Dia juga menyayangkan sikap sekolah yang menganggap remeh masalah ini dan hanya mendamaikan kedua belah pihak.

“Sungguh miris sekali yach..dimana seorang Guru (tenaga Pendidik) di salah satu sekolah dasar di wilayah Paguyaman dilecehkan oleh oknum Orang Tua Siswa dimana Guru tersebut saat melakukan pendisiplinan terhadap siswa dalam hal ini merapikan rambut yang sebelumnya sudah diingatkan berulang2 tentang regulasi sekolah, pada saat itu juga siswa tersebut melapor kepada orang tuanya, sontak saja orang tua siswa tersebut mendatangi sekolah dengan geramnya oknum orang tua tersebut justru mengambil tindakan dengan menggunting rambut guru tersebut di didalam kelas, mirisnya pihak-pihak terkait hanya mendamaikan masalah ini..,” tulisnya dalam postingan pada Senin, (16/1/2023).

Menurut insan Dai, masalah yang dapat diselesaikan dengan surat damai itu isinya justru menyudutkan guru Ulan Hadji. Dalam surat tersebut guru Ulan Hadji-lah yang meminta maaf meskipun kopnya tertulis surat peryataan orang tua murid.


Guru Ulan Hadji menyatakan bahwa dirinya khilaf dan salah menertibkan anak muridnya, serta membubuhkan tanda tangan di atas materai. Surat itu juga ditandatangani oleh Kepala Sekolah SDN 13 Paguyaman, Kepala Desa Girisa, Kabid GTK, dan Kabid Dikdas.

Padahal, menurut Insan Dai, pihak orang tua-lah yang seharusnya meminta maaf karena memotong paksa rambut guru Ulan Hadji.

Dia juga mempertanyakan tindakan dari PGRI Paguyaman, yang katanya melakukan mediasi terkait kejadian ini.

“Jika tidak ada tindak lanjut dari pihak2 terkait maka kami akan atas nama seluruh guru akan menindaklanjuti permasalahan ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Insan Dai bertanya apakah sekolah sudah tidak lagi berhak mendisiplinkan anak didik. Dia mendesak pemerhati pendidikan untuk menyoroti kejadian ini agar kasus serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
 



Editor : Muhammad Andi Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network