SALATIGA,iNewsSalatiga.id - Beberapa pejabat Taliban memberikan pujian kepada pemilik Twitter karena dapat menggunakan fitur verifikasi berbayar Twitter. Artinya akun mereka sekarang memiliki tanda centang biru.
Tanda Centang biru ini menandakan bahwa "akun aktif, penting, dan autentik untuk kepentingan publik" yang diverifikasi oleh Twitter kini dapat dibeli lewat layanan Twitter Blue yang baru setelah sebelumnya tidak bisa diperjualbelikan.
Dilaporkan BBC, setidaknya dua pejabat Taliban dan empat pendukung terkemuka di Afghanistan saat ini menggunakan tanda centang.
Di antara pejabat itu adalah Hedayatullah Hedayat, kepala departemen "akses ke informasi" Taliban. Akun Twitter Hedayatullah, yang memiliki 187.000 pengikut, dan secara teratur memposting informasi terkait pemerintahan Taliban kini memiliki tanda centang biru.
Akun Abdul Haq Hammad, kepala pengawas media di Kementerian Informasi dan Kebudayaan Afghanistan, yang memiliki 170.000 pengikut juga memiliki tanda centang biru. Beberapa pendukung terkemukan kelompok itu juga dikonfirmasi mendapatkan tanda centang biru.
Muhammad Jalal, yang sebelumnya diidentifikasi sebagai pejabat Taliban, memuji pemilik baru Twitter pada Senin, (16/1/2023) menyatakan bahwa Elon Musk "membuat Twitter hebat kembali".
Kehadiran Taliban di Twitter telah menjadi topik kontroversi selama beberapa waktu.
Layanan Twitter Blue diperkenalkan pada Desember.
Biayanya USD8 (sekira Rp120.000) per bulan, dan kenaikan biaya sebesar USD11 (sekira Rp165.000) dibayarkan oleh mereka yang menggunakan aplikasi Twitter di perangkat Apple. Pelanggan Twitter Blue mendapat manfaat dari "peringkat prioritas dalam pencarian, sebutan, dan balasan" untuk membantu memerangi spam dan bot, menurut platform tersebut.
Setelah mereka kembali berkuasa di Kabul pada Agustus 2021, Taliban mengambil alih akun terverifikasi yang dijalankan oleh pemerintahan sebelumnya, termasuk Dewan Kriket Afghanistan. Rekening badan olahraga sekarang membawa tanda centang emas.
Tanda centang emas menunjukkan bisnis, sedangkan tanda centang abu-abu untuk pengguna lain, seperti otoritas pemerintahan.
Pejabat dan pendukung Taliban adalah pengguna Twitter yang produktif, menggunakan platform tersebut untuk menyebarkan pesan-pesan penting.
Sejauh ini belum ada komentar dari pihak Twitter.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait