JAKARTA,iNewsSalatiga.id - Seorang ulama yang berasal dari Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan diketahui memimpin sebuh aliran sesat yang dinamakan Bab Kesucian.
Penemuan aliran sesat tersebut berhasil dibongkar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan. Terbongkarnya aliran sesat tersebut diawali dengan salahsatu pesan yang dikirimkan oleh salahsatu warga ke MUI via Whatsapp. MUI segera menanggapi pertanyaan tadi dengan mengirimkan 10 kriteria ajaran sesat dengan demikian, Bab Kesucian yang berpusat di Gowa tersebut dinyatakan sesat.
Aliran ini mengharamkan daging ikan dan susu yang telah di halalkan oleh Allah SWT
.Menurutnya hal ini bertentangan dengan Hadis berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ فِي الْبَحْرِ: هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ، الْحِلُّ مَيْتَتُهُ.
Dari Abi Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda tentang laut, airnya bersih dan bangkainya (ikan) adalah halal.
Hal tersebut juga juga berlaku untuk susu kambing dan Sapi. Rasulullah SAW sendiri sangat menyukai untuk mengkonsumsi susu. Beliau juga menganjurkan para sahabat minum susu dari binatang ternak, seperti kambing, unta, dan sapi.
"Jadi melarang orang minum susu meyalahi sunnah Nabi, serta merusak kesehatan manusia," kata MUI Sulsel dikutip dalam laman resminya, Senin (2/1/2023).
Kedua, MUI menegaskan, aliran tersebut sudah jelas bertentangan dengan syariat Islam karena mengajarkan untuk tidak melaksanakan sholat lima waktu.
Padahal, dalam Rukun Islam yakni mengerjakan salat setelah bersyahadat sehingga
menyalahi hal yang disepakati (ma’lum minaddin bidhorurah) adalah kekufuran dan sudah jelas telah keluar dari Islam.
"Atas poin-poin yang disebutkan di atas, maka aliran tersebut dianggap sesat," ujarnya.
Usai mendapatkan laporan tersebut, MUI Sulsel lantas melakukan pengecekan dan ternyata lokasi tersebut benar adanya. Di mana, cukup dekat dengan Kampus UIN Alauddin Makassar, bahkan kondisi jalan ke Aliran Bab Kesucian tersebut tampak cukup baik.
"Camat yang baru saja dilantik di daerah tersebut telah mengetahui hal tersebut dan nantinya kami akan meminta kepada pihak pemerintah dan seluruh pihak terkait melakukan pembinaan," kata dia.
Terakhir, MUI Sulsel mengimbau agar masyarakat dapat menjauhkan diri dari aliran sesat tersebut.
"Demikian pula kepada masyarakat diimbau agar menjauhkah diri dari aliran yang bisa menyesatkan akidah terutama aliran seperti ini," ujar dia.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait