JAKARTA,iNews.id - Usai menghadiri rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana tiba di Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Jumat malam (18/11/2022), untuk kemudian bermalam di Surakarta.
Berdasarkan keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu (19/11/2022), Presiden Jokowi tiba di setelah menempuh penerbangan selama kurang lebih tiga jam 50 menit dari Bangkok, Thailand.
Jokowi dijadwalkan akan meresmikan pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Stadion Manahan, Kota Solo.
Turut menyambut Jokowi dan Iriana ialah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta istri, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono beserta istri, dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi. Sementara yang mendampingi Jokowi dan Iriana dalam penerbangan itu ialah Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung.
Selama di Thailand, Presiden Jokowi menghadiri jamuan makan malam dengan para pemimpin APEC, sesi KTT APEC, hingga sejumlah dialog.
Di sela-sela KTT APEC, Presiden Jokowi juga menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern, Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee, dan PM Arab Saudi Mohammed bin Salman.
Pada KTT APEC, Jokowi mendorong pemimpin ekonomi APEC untuk memperkuat kerja sama konkret dalam menghadapi krisis global, mulai dari krisis pangan, krisis energi, krisis lingkungan, hingga ancaman resesi.
Dia juga mendorong perwujudan "APEC Food Security Roadmap Towards 2030" untuk memastikan ketahanan pangan melalui teknologi inovatif dan digitalisasi, meningkatkan produktivitas dan efisiensi sistem pangan, serta kebijakan inklusif dan berkelanjutan.
Sementara itu, pada sesi Dialog Informal Pemimpin APEC dengan sejumlah undangan, Jokowi mengemukakan dua sektor prioritas guna mendorong upaya pemulihan ekonomi global, yaitu membangun rantai pasok yang lebih tangguh dan kerja sama industri kreatif sebagai sumber pertumbuhan baru.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait