Tragedi Kanjuruhan Tewaskan Ratusan Nyawa, Polri Pakai Gas Air Mata Kadaluarsa yang Tak Mematikan

Deni Irwansyah
Polisi sebut gunakan gas air mata yang sudah kadaluarsa dan tidak mematikan dalam tragedi Kanjuruhan, (Foto :Okezpne)

MALANG,iNews.id - Polri mengungkapkan gas air mata yang digunakan dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tidak memicu kematian karena sudah kadaluarsa. dan efektivitasnya semakin menurun ketika sudah kadaluarsa.

Pernyataan Polri tersebut, mendapatkan reaksi keras dari Aremania. Bahkan, para Aremania meminta polisi mencoba sendiri gas air mata tersebut di ruangan tertutup. "Kalau memang katanya gas air mata mata tidak mematikan, ya monggo silahkan dicoba sendiri dalam kondisi ruangan tertutup," tegas salah satu Aremania, Rafi Maulana.

Dia menyebutkan, banyak Aremania korban tragedi Kanjuruhan yang datang ke Posko Gabungan Aremania di KNPI. Rata-rata mereka merasakan sesak nafas dan pedih saat terkena gas air mata.

"Hingga kini Posko Gabungan Aremania di KNPI Kota Malang, masih terus menerima laporan adanya korban tragedi Kanjuruhan. Menurut Rafi Maulana, para korban rata-rata melapor kebanyakan mengeluhkan trauma fisik dan mental," ungkapnya.


Rafi Maulana menegaskan, Aremania tetap fokus untuk mengawal tragedi Kanjuruhan, agar diusut tuntas. Jumlah korban meninggal juga terus bertambah, dari sebelumnya 131 orang, pada Selasa (11/10/2022) bertambah satu orang menjadi 132 orang meninggal.

Satu korban meninggal dunia targedi Kanjuruhan tersebut, sebelumnya dirawat intensif di Ruang ICU Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang. Saat dirujuk ke RSSA Malang, korban tidak sadarkan diri, hingga akhirnya meninggal dunia.

 



Editor : Muhammad Andi Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network